Wanaloka.com – Foto jurnalis sekaligus pegiat lingkungan, Regina Safri kembali menyambangi sejumlah daerah. Kali ini ada 16 kota yang disinggahi untuk mengkampanyekan isi buku foto ketujuhnya yang berjudul “HOPE”. Seperti buku-buku sebelumnya, yakni “Orangutan Rhyme and Blues” (2012) dan “Before it’s too Late” (2019), ia kembali mengangkat tema konservasi.
“Untuk campaign karena buku foto yang saya bawa ini adalah konservasi tentang kondisi hutan kita. Terutama hutan di Sumatera dan isinya,” ujar Rere, panggilan akrabnya dalam siaran tertulis tertanggal 26 Juni 2024.
Buku “HOPE” merupakan karya disertasinya di Magister Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. Risetnya mengisahkan konflik satwa dengan manusia. Judul bukunya, “HOPE” pun diambil dari nama orangutan betina yang menjadi penyintas konflik satwa dengan manusia.
Baca Juga: Rina Mardiana, Informasi PSN Rempang Ecocity Tak Transparan
Adalah Hope, induk orangutan yang mengalami penyiksaan lantaran tubuhnya dipenuhi 74 butir peluru yang ditembakkan dua bocah remaja di Subulussalam, Aceh. Peristiwa yang terjadi pada 2019 itu menghebohkan hingga jagat internasional. Apalagi kedua bocah tersebut hanya diganjar hukuman mengumandangkan adzan di masjid lingkungannya.
Nama Hope disematkan sebagai doa dan harapan agar orangutan itu bisa bertahan hidup, Kembali pulih dan mendapatkan kesempatan hidup lebih baik lagi.
Roadshow digelar di Aceh, Bali, Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Jakarta, Kuningan, Lampung, Malang, Medan, Purwokerto, Solo, hingga Surabaya. Yogyakarta adalah persinggahan ke-9.
Baca Juga: Api Abadi Tanjung Api dan Mata Air Panas One Pute di Sulawesi Tengah Mengandung Hidrogen Alami
“Besok saya langsung ke Solo, Malang, dan Bali untuk menyelesaikan misi saya,” kata Rere.
Di Yogyakarta, mantan fotografer jurnalistik di Kantor Berita Antara (2005-2016) ini menggelar diskusi buku fotonya dengan Andi Ari Setiadi dari Gueari Galeri sebagai pembicara dan Wawan H Prabowo sebagai moderator, Rabu, 26 Juni 2024 malam.
Bekerja sama dengan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta, ia juga menggelar pameran fotografi yang dilangsungkan hingga 5 Juli 2024 di Dhongso Mie Ayam Bakso di Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Baca Juga: Fahrul Muzaqqi, Ormas yang Terima Konsesi Tambang akan Punya Utang Politik
Discussion about this post