Rabu, 18 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Gerakan Global Climate Srike: Waktu Kian Sempit, Bumi Serukan Darurat Iklim

Kerusakan permanen yang dialami bumi seisinya akibat krisis iklim tampak di depan mata. Saatnya menyalakan sirine darurat iklim mengingat waktu tak lagi panjang.

Jumat, 25 Maret 2022
A A
Aksi mural darurat iklim di Yogyakarta. Foto Dok. Climate Jogja Strike.

Aksi mural darurat iklim di Yogyakarta. Foto Dok. Climate Jogja Strike.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tanggal 25 Maret 2022, anak muda di seluruh dunia, termasuk lebih dari 20 kota di Indonesia menyerukan darurat iklim dalam gerakan Global Climate Strike. Gerakan global menuntut “Keselamatan Manusia, Bukan Keuntungan Segelintir” mengingat waktu kian sempit, sehingga kebijakan untuk menurunkan emisi dibutuhkan sekarang. Ilmu pengetahuan pun sudah sangat jelas membuktikan, bahwa bumi seisinya sedang berada di tengah kerusakan permanen akibat krisis iklim. Bahkan Laporan IPCC baru-baru ini menyatakan Kode Merah untuk kondisi bumi yang parah. Deklarasi darurat iklim sangat penting dilakukan sekarang.

Tahun ini, Indonesia menjadi sorotan dunia dengan kepemimpinan G20. Krisis iklim yang sedang dirasakan saat ini harus segera ditangani oleh seluruh pemimpin negara-negara di dunia. Kepemimpinan Indonesia dalam G20 dituntut untuk bisa menjadi contoh nyata negara berkembang yang berani melakukan transisi energi yang adil dan berkelanjutan. Selain itu, serius menurunkan emisi dengan baseline (garis dasar) yang jelas dari berbagai sumber yang memperparah iklim. Kesulitan pendanaan dan alih transformasi teknologi didorong bersama negara-negara maju untuk membuat semuanya lebih cepat dan suhu bumi tetap di 1,5 derajat Celcius.

 Baca Juga: IPCC: Krisis Iklim Memakan Korban Jiwa, Perbankan Harus Hentikan Pendanaan Batu Bara

Dunia sedang tidak baik-baik saja. Laporan dari panel peneliti PBB soal iklim (IPCC) Working Group 2 terbaru mengemukakan, bahwa dunia tengah menghadapi konsekuensi nyata dari krisis iklim. Berupa pengorbanan banyak jiwa, kehancuran produksi pangan, kehancuran alam, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Wanaloka.com, Jumat, 25 Maret 2022, tiga anak muda yang mewakili gerakan aksi darurat iklim menyampaikan pernyataan:

Koordinator Aksi Jakarta, Ben Barka:

“Pada saat pemerintah dunia tengah berlomba-lomba berkomitmen untuk merencanakan transisi energi secara serius, Pemerintah Indonesia justru menjual hutan, lahan, dan sumber daya alam maupun manusianya kepada oligarki pemilik industri ekstraktif atas nama investasi. Pada saat produksi listrik sudah berlebih, pemerintah terus merencanakan PLTU baru.

Aksi mural darurat iklim di Yogyakarta. Foto Dok. Climate Jogja Strike.
Aksi mural darurat iklim di Yogyakarta. Foto Dok. Climate Jogja Strike.

Pada saat kita ingin mengubah gaya hidup mobilitas yang ramah lingkungan dengan mengedepankan prinsip berkelanjutan, pemerintah justru mensubsidi harga mobil berbahan bakar fosil. Bahkan, pada saat kami generasi muda tengah berusaha saling membantu membangkitkan perekonomian bersama, pemerintah sibuk merencanakan Ibukota baru yang sampai hari ini masih menjadi ambisi kosong karena belum ada investor pasti dalam mega proyek tersebut.

Baca Juga: Peringati Hari Meteorologi Sedunia, Sekjen PBB Sebut Ulah Manusia Dampak Iklim Semakin Buruk

Generasi muda sudah cukup menjadi penonton. Kami menolak untuk tunduk terhadap berbagai ketidakbijakan bagi bangsa dan masa depan kami. Kami menuntut adanya perubahan sistemik atau systemic change karena sistem yang berjalan saat ini sudah hancur dan harus ditinggalkan. Apabila sistem yang rusak ini dibiarkan terus-menerus, maka bencana yang terjadi akibat krisis iklim akan semakin parah, dan bahkan tidak dapat dicegah lagi.

Mimpi “Indonesia Emas 2045” akan menjadi mimpi di siang bolong karena Indonesia akan punah pada tahun 2045 apabila pemerintah tidak mengambil perubahan secara signifikan dan tetap melakukan business as usual. Maka, kami mendesak pemerintah untuk mendeklarasikan darurat iklim segera, agar kebijakan-kebijakan yang dihasilkan merupakan kebijakan pro-iklim serta menjunjung keadilan ekologis demi masa depan umat manusia. Generasi mana yang pemerintah bangun saat ini?“

Koordinator Aksi Papua dan Komunitas Trada Sampah Jayapura, Dina Maria:

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Darurat iklimemisiG20Global Climate SrikeIPCCkrisis iklimmitigasitransisi energi

Editor

Next Post
Ilustrasi kopi. Foto Wanaloka.com.

Sukses Invensi Mesin Sangrai Kopi, BRIN Lirik Teknologi Fermentasi ‘Mutiara Hitam’

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media