Wanaloka.com – Memperingati Hari Meteorologi Sedunia ke-72 Tahun, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres mengeluarkan maklumat dalam lima tahun ke depan, setiap orang di bumi harus dilindungi sistem peringatan dini cuaca dan perubahan iklim.
Maklumat tersebut ditujukan Guterres kepada World Meteorological Organization (WMO/Organisasi Meteorologi Dunia). Dia menugasi WMO untuk memimpin upaya dan mempresentasikan rencana aksi untuk mencapai tujuan ini pada Konferensi Iiklim PBB di Mesir November tahun ini.
“Gangguan iklim yang disebabkan manusia sekarang merusak setiap wilayah. Peningkatan pemanasan global semakin meningkatkan frekuensi dan intensitas kejadian cuaca ekstrem. Kita harus beradaptasi dan itu termasuk informasi yang memungkinkan kita mengantisipasi badai, gelombang panas, banjir, dan kekeringan,” kata Guterres, Rabu, 23 Maret 2022.
Dampak iklim akan semakin memburuk karena itu penting peringatan dini melindungi nyawa.
Baca Juga: Elnaya Mahadevi: Perubahan Iklim 10 Tahun Terakhir Benar-benar Drastis
“Ini tidak dapat diterima, terutama dengan dampak iklim yang pasti akan semakin buruk. Peringatan dini dan tindakan menyelamatkan nyawa. Untuk itu, hari ini saya mengumumkan bahwa PBB akan mempelopori tindakan baru untuk memastikan setiap orang di Bumi dilindungi oleh sistem peringatan dini dalam waktu lima tahun. Saya telah meminta Organisasi Meteorologi Dunia untuk memimpin upaya ini dan mempresentasikan rencana aksi pada konferensi iklim PBB berikutnya, akhir tahun ini di Mesir,” kata Guterres dalam pesan video di hari memperingati Hari Meteorologi Dunia, dilansir dari public.wmo.int.
“Kita harus meningkatkan kekuatan prediksi untuk semua orang dan membangun kapasitas mereka untuk bertindak. Pada Hari Meteorologi Sedunia ini, mari kita kenali nilai peringatan dini dan tindakan dini sebagai alat penting untuk mengurangi risiko bencana dan mendukung adaptasi iklim,” pungkas Guterres
Hari Meteorologi Sedunia ke-72 Tahun 2022, WMO mengangkat tema; World Meteorological Day: Early Warning and Early Action.
Baca Juga: Hujan Es, Dampak Perubahan Iklim dan Membawa Polutan
Sekretaris Jenderal WMO Prof. Petteri Taalas menyatakan, perubahan iklim sudah sangat terlihat jelas dan di seluruh dunia mengalami cuaca ekstrem.
“Kami melihat gelombang panas yang lebih intens, kekeringan dan kebakaran hutan. Curah hujan ekstrem (menyebabkan) banjir mematikan. Lautan memicu badai tropis yang lebih kuat dan kenaikan permukaan laut meningkatkan dampaknya,” kata Petteri Taalas.
Diakuinya, penerapan sistem peringatan dini dalam perubahan cuaca dan iklim terbukti efektif.
“Sistem peringatan dini adalah tindakan adaptasi yang terbukti dan efektif menyelamatkan nyawa,” kata Petteri Taalas.
Baca Juga: Dua Orang Tewas dalam Bencana Hidrometeorologi di Kota Manado
Berdasarkan laporan WMO, dalam kurun 50 tahun terakhir terjadi 11.000 bencana cuaca, iklim. Tren itu diperkirakan akan terus berlanjut.
Bencana Hidrometeorologi Meningkat
Pada momen Hari Meteorologi Sedunia tahun ini, BMKG mengangkat tema: Peringatan Dini dan Tindakan Dini, Informasi Hidrometeorologi dan Iklim untuk Pengurangan Risiko Bencana.
Hari Meteorologi Sedunia, menurut BMKG, menjadi momen penting untuk meningkatkan kepedulian serta kesadaran terhadap perkembangan cuaca dan iklim di seluruh dunia.
“Berdasarkan data yang dicatat BMKG, saat ini perubahan iklim terus terjadi. Hal ini menimbulkan dampak serius berupa bencana hidrometeorologi yang intensitasnya semakin sering terjadi,” tulis akun Twitter @infoBMKG.
Baca Juga: Waspadai Cuaca Ekstrem Berupa Hujan Es dan Puting Beliung Hingga April 2022
Apa sebenarnya bencana hidrometeorologi itu?
Discussion about this post