Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Habis Kebocoran Gas, Terbitlah Semburan Lumpur Panas di Geothermal Sorik Marapi

Rentetan kejadian berulang tanpa evaluasi menunjukkan bahwa proyek geothermal, yang diklaim ramah lingkungan dan solusi krisis iklim, justru menjadi petaka bagi warga dan lingkungan.

Sabtu, 26 April 2025
A A
Beerapa titik semburan lumpur panas dari proyek geothermal di Sorik Marapi, Mandailing Natal, Sumatera Utara, 22 April 2025. Foto Dok. Jatam.

Beerapa titik semburan lumpur panas dari proyek geothermal di Sorik Marapi, Mandailing Natal, Sumatera Utara, 22 April 2025. Foto Dok. Jatam.

Share on FacebookShare on Twitter

Ketiga, 25 Januari 2021, kebocoran gas H2S dari proyek SMGP menyebabkan lima orang tewas dan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit. Para korban, termasuk anak-anak, merupakan warga yang sedang berladang di sekitar wilayah kerja perusahaan. Mereka yang meninggal adalah Suratmi (46 tahun), Syahrani (14 tahun), Dahni, Laila Zahra (5 tahun), dan Yusnidar (3 tahun).

Baca juga: Pengesahan RUU Masyarakat Adat Penting di Tengah Konflik Masyarakat dan Negara

Keempat, 14 Mei 2021, ledakan dan kebakaran terjadi di lokasi proyek SMGP yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari permukiman. Akibatnya, warga terpaksa mengungsi karena takut ledakan susulan dan potensi gas beracun.

Kelima, 6 Maret 2022, kebocoran gas H?S kembali terjadi menyebabkan setidaknya 58 orang mengalami gejala muntah, pusing, pingsan, dan harus dirawat intensif di rumah sakit.

Keenam, 24 April 2022, semburan lumpur panas setinggi 30 meter dan disertai bau gas menyengat, menyebabkan 21 warga terpapar dan dirawat. Area persawahan warga turut terendam lumpur panas.

Baca juga: Ironis, Hari Bumi 2025 Masih Ada Puluhan Ribu Lubang Tambang Batu Bara di Kalimantan Timur

Ketujuh, 16 September 2022, semburan kebocoran gas kembali terjadi yang mengakibatkan 8 warga mengalami pusing, mual, hingga pingsan, dan harus dirawat di rumah sakit.

Kedelapan, 27 September 2022, kebocoran gas terjadi lagi. Kali ini, 86 warga menderita pusing, muntah, dan pingsan, dan harus mendapat penanganan medis.

Kesembilan, 22 Februari 2023, kebocoran gas lagi yang menyebabkan setidaknya 123 orang mengalami keracunan dan harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Teknologi IPHA Hemat Air dan Meningkatkan Produktivitas Padi, Tapi Rentan Hama Tikus

Kesepuluh, 22 Februari 2024, setahun kemudian gas H2S kembali bocor yang menyebabkan 123 warga Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga keracunan. Sebagian di antaranya harus dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat. Menurut laporan warga, gejala seperti pusing, muntah, dan sesak napas mulai dirasakan sejak pukul 18.30 hingga 21.00 WIB, tak lama setelah perusahaan membuka lubang bor pada pagi hari.

Rentetan peristiwa maut yang telah menelan ratusan korban ini tak pernah diikuti dengan penegakan hukum yang memadai. Jatam mencatat, pemerintah hanya sekali memberikan sanksi kepada PT SMGP berupa pemberhentian sementara operasi setelah tragedi kebocoran gas H2S pada 25 Januari 2021 yang menewaskan lima orang.

“Langkah pembiaran ini telah memperpanjang ancaman terhadap ribuan warga,” kata Kepala Divisi Simpul dan Jaringan Jatam, Imam Shofwan.

Baca juga: Jelantah, Potensial Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan untuk Pesawat Terbang

Terutama yang tinggal di Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga yang merupakan dua desa yang terkepung kompleks pabrik geothermal PT SMGP.

Tak hanya mengancam keselamatan jiwa, operasi panas bumi PT SMGP juga menghancurkan produktivitas pertanian warga. Sawah-sawah yang hanya berjarak kurang dari 100 meter dari lokasi proyek kini terganggu akibat semburan lumpur panas dan gas beracun. Warga pun trauma untuk menggarap ladang mereka, lantaran asap beracun dari proyek SMGP terus mengepung permukiman.

Kesehatan warga pun perlahan-lahan memburuk. Mereka mengeluhkan batuk berkepanjangan, pilek, demam, hingga sesak napas. Gejala-gejala itu tidak pernah mereka alami sebelum operasi panas bumi ini berjalan.

Baca juga: Gunung Argopuro dan Aliran Sungai Kolbu di Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang

Evaluasi total secara independen

Rentetan kejadian berulang tanpa evaluasi menunjukkan bahwa proyek geothermal, yang diklaim ramah lingkungan dan solusi krisis iklim, justru menjadi petaka bagi warga dan lingkungan. Warga dipaksa menjadi tumbal demi panas bumi: ruang produksi pertanian hancur, sumber air tercemar, kesehatan terganggu, dan ancaman kematian membayangi setiap waktu.

Ini belum termasuk potensi bencana lain yang mengintai, mulai dari limbah industri, zat beracun, gempa bumi, amblesan tanah, hingga hujan asam yang, selama ini disembunyikan secara sistematis oleh pemerintah dan pelaku industri.

Kejadian di di Madina bukan yang pertama dan bukan satu-satunya. Namun juga tengah terjadi di seluruh wilayah operasi panas bumi di Indonesia, seperti di Dieng di Jawa Tengah, Lahendong di Tomohon, hingga Ulumbu, Mataloko, dan Sokoria di Pulau Flores.

Baca juga: Pembangunan PLTN Mulai 2030, BRIN Ingatkan Perubahan Desain dan Keamanan

“Menempatkan geothermal sebagai energi terbarukan bukan hanya menyesatkan, tetapi mencerminkan cara berpikir keliru. Sebab hanya menghitung angka emisi, tanpa mempedulikan nyawa manusia, potensi bencana dalam seluruh tahapan operasi, dan kehancuran ekologis yang ditimbulkannya,” papar Imam.

Jatam dan warga Madina mengecam keras PT SMGP dan pemerintah atas sikap masa bodoh terhadap keselamatan warga dan keberlangsungan ruang hidup mereka.

“Kami mendesak penghentian total operasi PT SMGP, serta evaluasi menyeluruh, independen, dan transparan terhadap seluruh proyek geothermal di Indonesia,” tegas Imam. [WLC02]

Sumber: Jatam

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: energi geothermalenergi panas bumiJatamKabupaten Mandailing NatalPT Sorik Marapi Geothermal Powersemburan lumpur panas

Editor

Next Post
Ikan tuna. Foto Dok.KKP.

KKP Genjot Ekspor Ikan, Pakar Ingatkan Stok Ikan Laut Terdampak Perubahan Iklim

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media