Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Happy Ferdiansyah, Stop Pelihara Burung Liar!

Permintaan pasar yang tinggi menyebabkan maraknya perburuan burung. Kondisi hutan yang menjadi lahan pertanian juga ancaman upaya pelestarian burung.

Selasa, 10 September 2024
A A
Dokter hewan Happy Ferdiansyah. Foto Dok. Pribadi.

Dokter hewan Happy Ferdiansyah. Foto Dok. Pribadi.

Share on FacebookShare on Twitter

Kondisi hutan yang telah menjadi lahan pertanian juga menjadi ancaman pelestarian burung. Terutama lahan pertanian yang mengedepankan komersial dan keuntungan dapat mengancam kelestarian burung.

Stop Pelihara Burung Liar

Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Nomor 32 Tahun 2024 telah mengatur Perlindungan Sumber Daya Alam (SDA) dan Ekosistem. Upaya edukasi turut mendukung peraturan tersebut.

“Yang jelas ada upaya pendampingan masyarakat sekitar kawasan konservasi dari berbagai pihak yang berwenang,” tutur Happy.

Baca Juga: Bisik Serayu Festival 2024, Seniman Prihatin atas Ekosistem Budaya Sungai yang Hilang

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Lembaga Konservasi Nomor 22 Tahun 2019 mengatur upaya konservasi di luar kawasan. Gerakan konservasi oleh lembaga konservasi seperti, pusat rehabilitasi satwa dan pusat pengamatan satwa.

“Upaya yang paling bisa dilakukan oleh individu adalah dengan stop memelihara satwa liar, khususnya burung. Semakin tinggi permintaan atau pembelian burung di pasar, semakin tinggi perburuan burung liar. Populasi burung di alam liar akan menurun,” tegas Happy. [WLC02]

Sumber: Unair

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Alas Purwoburung liarKabupaten Banyuwangilembaga konservasipelestarian burung

Editor

Next Post
Pantai Ranjung Kelayang di Belitung.Foto Dok. Kemenparekraf.

Kaya Ragam Bebatuan, Bangka Belitung Punya Potensi Geowisata

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media