Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Hari Tani 2022, Solidaritas Perempuan Kinasih: Kembali ke Pola Pertanian Lestari

Jumat, 23 September 2022
A A
Buruh tani untuk Hari Buruh Sedunia 2024. Foto Wanaoka.com

Buruh tani untuk Hari Buruh Sedunia 2024. Foto Wanaoka.com

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Menyambut Hari Tani Nasional ke-62 tahun yang diperingati setiap tanggal 24 September, Solidaritas Perempuan Kinasih bersama perempuan petani lestari Kelompok Tani Karisma Kulonprogo, Yogyakarta, menggaungkan kembali ke pola pertanian lestari.

Pola pertanian lestari memiliki tujuan dan semangat untuk kembali pada tradisi bertani yang sesungguhnya, yaitu mengolah segala sesuatu yang berkaitan dengan pertanian secara alami, berdasarkan pada tradisi nenek moyang, bukan industri. Membuat nutrisi sendiri dengan bahan-bahan dari alam sekitar, menentukan siklus tanam, jenis benih, dan masa panen berdasakan kondisi alam dan tanah. Bahkan menentukan harga sendiri tanpa tergantung pada standar harga di pasar.

Baca Juga: Farid Purna Bakti: Atasi Persoalan Lingkungan dan Energi dengan Teknologi Bahtera Nabi Nuh

“Dengan demikian petani tidak dihadapkan pada soal merugi akibat mahalnya biaya produksi, gagal panen karena hama yang menggila, tanah yang makin keras dan gersang bahkan menciptakan pasar sendiri sehingga leluasa dalam menentukan harga. Petani juga masih bisa menyimpan hasil pertaniannya untuk konsumsi, pembenihan, dan pemenuhan pasar. Inilah sistem pertanian lestari, alami, sehingga sekali dayung ada dua hal yang tepenuhi, yaitu keluarga dan sekitarnya,” kata Sana Ullaili, Ketua Badan Eksekutif Komunitas Solidaritas Perempuan Kinasih, Jumat, 23 September 2022.

Dikatakannya, untuk bisa kembali ke pola pertanian lestari tidak mudah. Karena akan berhadapan dengan sistem pertanian yang sudah dibangun saat ini dan iklim sudah mengalami perubahan.

“Perlu dilakukan secara bersama dan berkelompok melalui organisasi. Membangun dan memperkuat kelompok, organisasi penting dilakukan karena akan terbangun pemahaman, kesadaran untuk melakukan gerakan bersama agar bisa kembali ke sistim pertanian lestari dan masyarakat, pemerintah dan anak muda mendukung bahkan terlibat di dalamnya,” ujar Sana Ullaili kepada Wanaloka.com.

Menanam padi. Foto Wanaloka.com.
Menanam padi. Foto Wanaloka.com.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Hari Tani Nasionalkelestarian lingkunganKelompok Tani Karisma KulonprogoKulonprogoperubahan iklimpetanipola pertanian lestariSolidaritas Perempuan KinasihYogyakarta

Editor

Next Post
Ilustrasi tenaga listrik energi surya. Foto mrganso/pixabay.com

Tren Energi Terbarukan, India akan Kurangi Impor Batu Bara Indonesia

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media