Wanaloka.com – Durasi letusan gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, hampir satu menit. Letusan gunung api yang berada pada tingkat aktivitas Level III atau Siaga, itu memuntahkan abu vulkanis dengan ketinggian mencapai 2 kilometer lebih.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan 7 rekomendasi sehubungan dengan letusan gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata.
Erupsi gunung Ili Lewotolok terjadi pada Jumat, 16 September 2022, pukul 11.51 WITA. Letusan ini tercatat menjadi letusan gunung api Ili Lewotolok yang ke-38 di tahun ini.
Berdasarkan pengamatan PVMBG-Badan Geologi, letusan gunung api Ili Lewotolok melontarkan abu vulkanis dengan ketinggian kolom sekitar 1.500 meter dari atas puncak atau sekitar 2.923 meter dari permukaan laut.
Baca Juga: Migrasi Listrik 450 VA ke 900 VA Masih Wacana, Fokus Pendataan Subsidi
Tampak kepulan abu membumbung ke udara. Abu letusan gunung api Ili Lewotolok tersebut mengarah ke mengarah barat daya.
“Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 33 mm dan durasi 43 detik,” demikian penjelasan Yeremias Kristianto Pugel di laman magma.esdm.go.id.
Sebelumnya di hari yang sama, pada pukul 05.37 WITA, gunung Ili Lewotolok juga mengalami erupsi. Hanya saja, letusan gunung Ili Lewotolok yang pertama di hari Jumat kemarin, tidak teramati lantaran tertutup awan.
Hal yang sama terjadi pada Kamis malam, 15 September 2022. Letusan gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata pada pukul 21.09 WITA, tidak teramati.
Discussion about this post