Baca Juga: Mahasiswa UGM Temukan Kandungan Kulit Salak Pondoh Obat Kanker Lidah
Status gunung Ili Lewotolok sejak 29 November 2020 dinaikkan ke Level III atau Siaga dari Level II atau Waspada.
Pasca letusan Jumat kemarin, PVMBG mengeluarkan 7 rekomendasi di antaranya, tingkat aktivitas gunung api Ili Lewotolok tetap berada pada Level III (Siaga). Masyarakat di sekitar gunung api Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung Ili Lewotolok, radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut.
Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak, kawah gunung api Ili Lewotolok.
Baca Juga: Studi Oxford, Transisi Cepat ke Energi Terbarukan Lebih Mahal adalah Salah
Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya, maka masyarakat yang berada di sekitar gunung api Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Abu vulkanik letusan guunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata hingga saat ini jatuh di beberapa sektor, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di saat musim hujan. Dan, pihak pemerintah agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau PVMBG.
Saat ini terdapat empat gunung api dengan tingkat aktivitas Level III atau Siaga. Gunung api Ili Lewotolok, Semeru, Anak Gunung Krakatau, dan gunung Merapi. [WLC01]
Sumber: Magma Indonesia
Discussion about this post