Sebanyak 2.612 obyek dan daya tarik wisata alam berupa lansekap, air terjun, gua, laut atau pantai, danau, gunung, dan sebagainya. Sedangkan aktivitas wisata alam yang bisa dilakukan antara lain berkemah, menyelam, snorkling, panjat tebing, mendaki (hiking), menikmati keindahan alam, mengamati hidupan liar, selusur gua (caving), dan sebagainya.
Baca Juga: Letusan Pertama Gunung Semeru di 2023, Kerinci Kembali Erupsi
Konservasi Gajah Tangkahan Libatkan Masyarakat
Pelibatan masyarakat dalam mengelola konservasi gajah di Tangkahan mendapat apresiasi dari Global Environment Facility (GEF). Tangkahan merupakan salah satu ekowisata di dalam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), tepatnya di Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada masyarakat di Tangkahan atas upayanya menjaga Taman Nasional,” ujar CEO GEF, Carlos Manuel Rodriguez, saat mengunjungi Tangkahan pada 13 Januari 2023.

Salah satu agenda kunjungan adalah melakukan pertemuan dan diskusi dengan komunitas lokal Lembaga Pariwisata Tangkahan (LPT), pemerintah Desa Namo Sialang dan Sei Serdang, Balai Besar KSDA Sumatera Utara. Juga para mitra Balai Besar TNGL, yaitu CRU Tangkahan, Ganesha, dan Conserve Project.
Baca Juga: Ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu Pertegas Kemerdekaan Pers Harus Diperkuat
GEF merupakan mekanisme pendanaan yang dibentuk sejak tahun 1991 untuk menggalang kerjasama internasional dalam mengatasi ancaman lingkungan global. Saat ini, GEF telah mendukung upaya konservasi di 150 negara. Indonesia merupakan negara yang mendapat alokasi terbesar setelah China dan Brazil.
Saat diskusi, Carlos menyampaikan empat pendekatan perencanaan jangka panjang yang akan GEF lakukan untuk Tangkahan. Pertama, memperkuat kapasitas ranger. Kedua, pengembangan infrastruktur strategis untuk peningkatan pelayanan lembaga pengelola. Ketiga, peningkatan manajemen bersama antara pemerintah, NGO, akademisi dan komunitas lokal. Keempat, visi panjang untuk sumatera terkait restorasi habitat dan konservasi satwa liar.
Baca Juga: Penanganan Gempa Maluku, BNPB Salurkan Dana Rp1,6 Miliar
Pada pertemuan tersebut, Kepala Balai Besar TNGL, Mamat Rahmat berharap pendekatan perencanaan GEF dapat diterapkan di Tangkahan. Ia mengajak LPT dan seluruh mitra untuk melanjutkan dan mengembangkan kegiatan wisata alam berbasis konservasi di Tangkahan.
Di sela-sela pertemuan, terungkap nama “Carlos” dari seekor anak gajah yang lahir pada 17 November 2021 lalu di Tangkahan diambil dari nama CEO GEF saat ini, Carlos Manuel Rodriguez. Saat itu, Carlos masih menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Energi negara Costa Rica. Nama “Carlos” untuk anak gajah diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Abubakar. [WLC02]
Sumber: KLHK
Discussion about this post