Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

IPB Usul Mitigasi Ekosistem Karbon Biru Atasi Ancaman Perubahaan Iklim di Pesisir

Wilayah pesisir rentan tergerus akibat perubahan iklim. Menjaga hutan mangrove dan padang lamun menjadi solusinya.

Sabtu, 18 November 2023
A A
Hutan bakau di Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto wanaloka.com.

Hutan bakau di Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto wanaloka.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Ancaman global perubahan iklim mengakibatkan wilayah pesisir dan pulau kecil menjadi wilayah paling rentan. Upaya mitigasi dan adaptasi dari dampaknya perlu didorong untuk dilakukan.

Dalam konteks mitigasi, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University sebagai learning center pengelolaan pesisir terpadu menginisiasi program solutif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) berbasis natural resources solutions melalui pengembangan mitigasi ekosistem karbon biru (blue carbon ecosystem).

PKSPL IPB University akan mendorong skema riset dan program capacity building. Sebab pemahaman dan kapasitas sumber daya manusia dalam menyelenggarakan sistem measurement, reporting and verification (MRV) pengurangan GRK, khususnya dalam ekosistem karbon biru masih terbatas.

Baca Juga: Permintaan Bantuan Hukum Penggugat Iklim Pulau Pari Dikabulkan Pengadilan Swiss

“Sementara dunia internasional dan pemerintah sedang mendorong blue carbon (mangrove dan lamun) menjadi sektor yang sangat potensial. Sektor yang dapat berkontribusi dalam pencapaian nationally determined contribution (NDC) untuk setiap negara anggota PEMSEA, termasuk Indonesia,” kata Presiden PEMSEA Network Learning Centre (PNLC) yang juga Kepala PKSPL IPB University, Prof. Yonvitner dalam PNLG Forum di Xiamen Fujian Hotel, Kota Xiamen, Provinsi Fujian, Republik Rakyat Tiongkok pada 9-10 November 2023.

Yonvitner menuturkan, PKSPL IPB University sebagai Presidensi PNLC berkepentingan untuk menggalang universitas dan lembaga riset di negara-negara anggota PEMSEA dalam mengembangkan riset dan pelatihan. Langkah tersebut niscaya dapat membantu pemerintah dan negara-negara Asia Timur dalam upaya pengurangan emisi GRK sebagai penyebab perubahan iklim.

“Dengan usulan PKSPL IPB University ini, diharapkan negara-negara pesisir dapat memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi agar kota-kota pesisir lebih siap dan resilient dalam menghadapi dampak perubahan iklim,” harap Yonvitner.

Baca Juga: Analisis Gempa Kepulauan Sangihe 6,9 Magnitudo

Lantas, mengapa perlu mendorong ekosistem karbon biru sebagai solusi?

“Karena potensi blue carbon ecosystem, khususnya mangrove dan seagrass memiliki kemampuan menyimpan karbon dan mengurangi emisi jauh lebih bagus dibanding vegetasi lain,” kata Yonvitner.

Terlebih, ekosistem karbon biru dimiliki seluruh anggota PEMSEA. Meskipun secara teknis dan metodologis, pengetahuan dan kapasitas dalam mengelola upaya mitigasi perubahan iklim masih sangat terbatas, termasuk perdagangan karbon. Indonesia misalnya, belum terakomodir dalam NDC dan secara metodologis jauh tertinggal dibanding sektor forest and others land use (FOLU).

Baca Juga: Arif Satria: Pemimpin Indonesia yang Dipilih Harus Punya Environmental Leadership

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: ekosistem karbon biruIPB Universitymangrovemetode formula alometrikNationally Determined ContributionPadang lamunperdagangan karbonwilayah perairan

Editor

Next Post
Pasis Seskoad mendapat pembekalan ilmu kebencanaan di Bandung, 17 November 2023. Foto Dok. BNPB.

Pasis Seskoad Harus Siap Hadapi Ancaman Bencana di Daerah

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media