Wanaloka.com – Kasus pencemaran lingkungan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang menyeret petinggi PT SIPP memasuki babak baru. Penyidik dari Direktorat Jenderal Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen Gakkum LHK), Kementerian LHK, menyerahkan dua tersangka kasus pencemaran lingkungan ke Kejaksaan Negeri Bengkalis, Senin, 6 Maret 2023.
Dirjen Gakkum LHK, Rasio Ridho Sani menegaskan, proses hukum terhadap tersangka dilakukan akibat PT SIPP telah melakukan banyak pelanggaran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Menurutnya, PT SIPP tidak patuh dalam memenuhi kewajiban-kewajiban sanksi administratif serta melakukan dumping (pembungan) limbah secara langsung ke lingkungan.
“Perusahaan tersebut tidak hanya melanggar perizinan, akan tetapi juga diduga telah melakukan tindakan pidana lingkungan,” kata Rasio.
Baca Juga: Flu Burung Berpotensi Menular kepada Manusia, Ini Pencegahannya
Dirjen Gakkum menyatakan, telah memerintahkan penyidik mengusut dugaan kejahatan korporasi PT SIPP agar dapat dikenakan pidana tambahan untuk pemulihan lingkungan dan perampasan keuntungan.
“Kami konsisten untuk menindak perusahaan yang tidak patuh dan mencemari lingkungan. Komitmen KLHK jelas bahwa kami tidak akan berhenti untuk menindak tegas pelaku kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan,” kata Rasio dalam siaran pers Ditjen Gakkum LHK, Senin kemarin.
Direktur Penegakan Hukum Pidana, Ditjen Gakkum LHK, Yazid Nurhuda menjelaskan, penyerahan dua tersangka yakni, AN selaku General Manager PT SIPP, dan EN sebagai Direktur PT SIPP beserta barang bukti ke Kejaksaan Negeri Bengkalis, setelah dinyatakan berkas perkara lengkap (P21).
Baca Juga: Longsor di Natuna 10 Orang Tewas, Kepri Siaga Dampak Hujan Lebat
Discussion about this post