Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kasus PMK Ternak di Indonesia Butuh Penanganan Segera dan Serius

Minggu, 19 Januari 2025
A A
Ilustrasi hewan ternak sakit. Foto ugm.ac.id.

Ilustrasi hewan ternak sakit. Foto ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Kementan juga telah menganggarkan anggaran sebesar Rp104 miliar untuk mendukung pelaksanaan program empat juta dosis vaksinasi di zona pemberantasan penyakit PMK di daerah.

Baca juga: Proyek Pagar Laut, Komisi II DPR Tegaskan Menteri ATR Jangan Lepas Tangan

“Kami memohon dukungan rekan sejawat dokter hewan dari seluruh institusi. Kami sudah membentuk jalur komunikasi. Tanpa gotong royong, pemberantasan PMK akan sangat sulit kami laksanakan,” ujar Agung.

Kontribusi kampus

Guru Besar FKH UGM Bidang Mikrobiologi Veteriner Prof. Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni mengatakan penyakit PMK adalah salah satu penyakit lintas batas yang sangat menular pada hewan dan dapat menyebar secara nasional dan internasional dengan cepat dan tidak terduga. Ciri-ciri ternak yang terinfeksi dari penularan penyakit ini ditandai lesi pada mulut dan kaki hewan, serta penurunan produksi susu, berat badan, dan gangguan produksi.

“Meskipun angka kematian tidak tinggi, tetapi PMK menyebabkan kerugian dalam perdagangan,” ujar Wahyuni.

Baca juga: Status Awas, Warga Sekitar Gunung Ibu Lakukan Evakuasi Mandiri

Dosen di Departemen Reproduksi dan Obstetri FKH UGM, Prof Agung Budiyanto menegaskan perguruan tinggi, khususnya Fakultas Kedokteran Hewan harus ikut berkontribusi dalam penanganan PMK. Perguruan tinggi bisa berperan sebagai tim satgas, pakar klinis dan laboratoris, serta pelaku pengabdian masyarakat dalam membina masyarakat.

Selain itu, perguruan tinggi juga ikut memberikan dukungan berupa komunikasi, informasi, dan edukasi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Penanganan jangka pendek dilakukan untuk mengurangi kerugian dengan penanganan yang efektif dan diagnosa yang akurat.

“Langkah yang dapat dilakukan adalah menentukan treatment sesuai dengan kondisi hewan yang ada,” kata Agung Budiyanto.

Baca juga: Korupsi Timah, KIKA Serukan Lawan Upaya Kriminalisasi terhadap Bambang Hero

Setelah dilakukan diagnosa yang tepat, penanganan dilakukan dengan pemberian vitamin, protein, obat cacing, atau perbaikan hormonal.

“Penanganan jangka menengah dan panjang dilakukan dengan vaksinasi, pengobatan, dan penyuluhan ke masyarakat,” imbuh dia. [WLC02]

Sumber: DPR, UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: FKH UGMKementerian PertanianKomisi IV DPRPMKvaksinasi PMK

Editor

Next Post
Ilustrasi gaya hidup mengenakan masker di keramaian. Foto Surprising_SnapShots/pixabay.com.

Mengenal Virus HMPV, Mengapa Pencegahan Lewat Gaya Hidup Ala Pandemi Covid-19?

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media