Minggu, 28 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kisah Mark Zuckerberg hingga Raja Belanda Blusukkan ke Kampoeng Cyber

Kalau yang di luar masih kaget dengan kebiasaan baru ini karena harus beli data, kami sudah siap.

Sabtu, 1 Januari 2022
A A
Kampoeng Cyber di Kota Yogyakarta. Foto Wanaloka.com

Kampoeng Cyber di Kota Yogyakarta. Foto Wanaloka.com

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Nama Kampoeng Cyber yang berada di RT 36 RW 09, Kampung Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta sudah tak asing didengar. Disebut kampoeng cyber, karena warga yang terdiri dari 55 kepala keluarga di RT itu sudah melek internet.

Sekitar 40 rumah yang berdiri di sana sudah terkoneksi dengan jaringan maya itu sejak 2015. Tak heran, ketika banyak orang harus beralih kerja di rumah, begitu pun anak-anak sekolah di rumah secara daring karena pandemi Covid-19, warga Kampoeng Cyber tak lagi terlalu kaget.

“Kalau yang di luar masih kaget dengan kebiasaan baru ini karena harus beli data, kami sudah siap,” kata inisiator Kampung Cyber, Antonius Sasongko, 42 tahun, saat saya temui di rumahnya, 29 Desember 2021.

Kesiapan itu tak hanya terkait jaringan yang sudah mencapai bandwidth 100 Mbps untuk melayani satu kampung. Melainkan juga kesiapan warga menyediakan perangkatnya, baik komputer PC, laptop, atau minimal telepon pintar. Secara bertahap, sejak dinisiasi pada 2008 dengan bandwidth 3 Mbpd, kemudian dilanjutkan dengan melakukan edukasi melek internet terhadap warga, kini berbuah manis. Tak hanya untuk berselancar, warga juga memanfaatkan internet untuk mempromosikan usaha rumahan mereka. Mulai dari kerajinan batik, sablon, alat pancing, kumis palsu, dan banyak lagi.

Baca Juga: Catatan Bencana Alam Tahun 2021

“Paling speed-nya ditambah. Karena penggunaan selama pandemi kan makin tinggi,” imbuh Koko, panggilan akrabnya. Untuk perawatan dan biaya jaringan, warga berdikari. Mereka iuran Rp60 ribu per rumah saban bulan.

Pesohor datang berkunjung

Kampoeng Cyber pertama di Yogyakarta itu menarik sejumlah pesohor untuk blusukkan ke sana. Sebut saja pendiri media sosial Facebook, Mark Zuckerberg yang datang ke sana pada Oktober 2014. Ketika itu Mark Zuckerberg memang berkunjung ke sejumlah tempat wisata di Indonesia. Salah satunya, Candi Borobudur di Magelang. Namun rencana Mark Zuckerberg mampir ke Kampoeng Cyber, tak ada warga yang tahu.

“Dia ke sini sekitar pukul 3 sore,” kata Koko.

Lantaran kampung yang bersisihan dengan wisata pemandian keluarga raja “Taman Sari” itu memang terbiasa didatangi rombongan wisatawan, termasuk bule, warga menganggap hal biasa. Tak terbersit salah satu orang dalam rombongan itu adalah pendiri media sosial yang banyak digunakan warga.

Mural di Kampoeng Cyber di Kota Yogyakarta. Foto Wanaloka.com

“Bahkan ada warga yang sempat ngobrol dengan Mark pun tak tahu,” kata Koko sambil tertawa.

Pesohor lainnya adalah tamu negara, Raja dan Ratu Belanda Willem Alexander dan Maxima pada Maret 2020. Ketika itu, Indonesia belum dinyatakan tertutup untuk tamu asing akibat pandemi. Untuk yang satu ini, persiapan dilakukan jauh hari. Setidaknya sebulan sebelum kedatangan Willem dan rombongan, pihak Kedutaan Besar Belanda wara wiri ke sana terkait protokoler. Salah satunya mempersiapkan di titik mana saja di kampung itu rombongan akan berhenti. Termasuk soal pengamanan.

“Kami latihan sebulan itu,” ungkap Koko.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Kampoeng CyberKota YogyakartaMark ZuckerbergMaximaRaja dan Ratu BelandaWillem Alexander

Editor

Next Post
Kondisi banjir di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. Foto BNPB

Akhir Tahun 2021, Aceh Timur Dilanda Banjir, 4.841 Warga Mengungsi

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua dari empat orangutan korban perdagangan ilegal yang dipulangkan dari Thailand, 23 Desember 2025. Foto Geopix.Empat Orangutan Dipulangkan ke Indonesia di Tengah Perusakan Hutan Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
  • Konferensi Pers Climate Outlook 2026 di BMKG, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Hasil Permodelan Kecerdasan Buatan, Iklim 2026 Bersifat Normal
    In News
    Rabu, 24 Desember 2025
  • Empat nelayan Pulau Pari yang menggugat Holcim demi keadilan iklim. Foto Walhi.Pengadilan Swiss Terima Gugatan Iklim Nelayan Indonesia Atas Holcim
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Siklon tropis Grant, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Akibat Siklon Tropis Grant
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto Karisma/Istimewa.Puan Maharani Ajak Perempuan Pastikan Bumi Jadi Rumah Aman Bagi Generasi Masa Depan
    In Sosok
    Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media