Rabu, 12 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Lagi, Wisatawan Asal Swiss Jatuh di Gunung Rinjani dan Alami Patah Kaki

Rabu, 16 Juli 2025
A A
Wisatawan asal Swiss jatuh di Gunung Rinjani, 16 Juli 2025. Foto Dok. Kemenhut.

Wisatawan asal Swiss jatuh di Gunung Rinjani, 16 Juli 2025. Foto Dok. Kemenhut.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) kembali menerima informasi tentang kecelakaan pengunjung, Rabu, 16 Juli 2025 pukul 11.25 WITA. Korban atas nama Benedikt Emmenegger, 46 tahun, asal Switzerland jatuh sebelum menuju jembatan besi kearah Danau Segara Anak. Korban jatuh dari ketinggian 2.693 mdpl sedalam 375 meter.

Berdasarkan informasi awal dari guide dan porter yang mendampingi, korban mengalami perdarahan dan diduga mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh.

Korban teregistrasi dalam Aplikasi eRinjani. Ia mulai mendaki pada tanggal 15 Juli 2025 melalui pintu pendakian Sembalun dengan kode booking ER6DXB5STLQDS.

Baca juga: Mailinda Eka Yuniza, Bauran Energi Indonesia Masih Didominasi Energi Fosil

Usai menerima informasi tersebut, BTNGR melakukan koordinasi dengan tim evakuasi Edelweis Medical Help Center (EMHC). Selanjutnya tim EMHC mempersiapkan dan mengumpulkan peralatan evakuasi serta logistik.

Kronologi tim evakuasi

Pukul 11.30 WITA, tim evakuasi melakukan komunikasi dengan guide yang mendampingi korban untuk penanganan awal pasca kecelakaan. Tim juga meminta mereka agar guide mendampingi terus korban di lokasi tersebut sembari menunggu tim evakuasi datang.

Selanjutnya, pukul 11.59 WITA, tim mendapatkan informasi baru dari guide, bahwa ada salah satu pengunjung dari grup lain yang berprofesi sebagai dokter. Usai dilakukan pemeriksaan kondisi korban, dokter tersebut menyarankan agar evakuasi melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter. Sebab dikhawatirkan terjadi perdarahan apabila evakuasi melalui jalur darat.

Baca juga: Walhi Maluku Utara Protes Pemutaran Film Ngomi O Obi yang Diduga Alat Propaganda

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Balai Taman Nasional Gunung RinjaniDanau Segara AnakGunung Rinjaniwisatawan Swiss

Editor

Next Post
Ilustrasi ular peliharaan yang dilepas ke alam. Foto u_8u5n1hlx/pixabay.com.

Bahaya Melepas Ular Peliharaan ke Alam, Sayangnya Belum Ada Aturannya

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media