Rabu, 24 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Masyarakat Diminta Waspada, Ada Potensi Likuefaksi Usai Gempa Pasaman

Minggu, 27 Februari 2022
A A
Episenter gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat, 25 Februari 2022. Foto tangkap layar inatews.bmkg.go.id.

Episenter gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada Jumat, 25 Februari 2022. Foto tangkap layar inatews.bmkg.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Masyarakat diminta waspada atas potensi bahaya ikutan pascagempa Pasaman, Sumatera Barat pada 25 Februari 2022, pukul 08:39:29 WIB dengan magnitudo 6,2. Potensi bahaya yang dimaksud berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah, dan likuefaksi.

“Ada peluang terjadinya likuefaksi, khususnya di daerah dataran dan sedikit landai,” kata Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono yang dikutip dari laman esm.go.id, Sabtu, 26 Februari 2022.

Umumnya, kerentanan likuefaksi berskala sedang. Artinya, zona kerentanan yang dapat mengalami likuefaksi tidak merata dan struktur tanah umumnya rusak. Tipe kerusakan struktur tanah yang terjadi berupa pergeseran lateral, penurunan tanah, dan semburan pasir.

Baca Juga: Gempa Pasaman Barat, 8 Orang Meninggal Dunia, 6 Warga Diduga Tertimbun Longsor

Potensi tersebut  berdasarkan hasil analisis sementara atas informasi media dan kondisi geologi di daerah Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Pasaman. Bahwa telah terjadi fenomena tanah bergerak akibat rentetan gempa darat di kawasan tersebut.

Badang Geologi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan mekanisme tanah bergerak yang telah terjadi. Eko mengatakan, fenomena likuefaksi berupa aliran yang dapat menyebabkan gerakan tanah atau tanah bergerak apabila beberapa persyaratan terpenuhi. Meliputi kondisi litologi penyusun, morfologi, muka air tanah dan gempa bumi sebagai pemicu terjadinya likuefaksi.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: gempa Pasaman Baratlikuifaksi tanahpemandian air panaspenurunan tanahsemburan lumpur air panastanah bergerak

Editor

Next Post
Ilustrasi cidera tulang belakang. Foto Tumisu/pixabay.com.

Hati-hati, Duduk Bertumpu pada Tulang Belakang Sebabkan Saraf Kejepit

Discussion about this post

TERKINI

  • Empat nelayan Pulau Pari yang menggugat Holcim demi keadilan iklim. Foto Walhi.Pengadilan Swiss Terima Gugatan Iklim Nelayan Indonesia Atas Holcim
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Siklon tropis Grant, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Akibat Siklon Tropis Grant
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto Karisma/Istimewa.Puan Maharani Ajak Perempuan Pastikan Bumi Jadi Rumah Aman Bagi Generasi Masa Depan
    In Sosok
    Senin, 22 Desember 2025
  • Kayu-kayu gelondongan yang hanyut saat banjir bandang di Sumatra, Foto @arnijusmita/instagram.Kemenhut Izinkan Kayu Hanyut Dimanfaatkan Terbatas untuk Pemulihan Bencana Sumatra
    In News
    Senin, 22 Desember 2025
  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/YouTube.Hatma Suryatmojo, Ada Tumpang Tindih Kebijakan Perizinan Perkebunan dan Pertambangan di Balik Bencana Sumatra
    In Sosok
    Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media