Senin, 17 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Mengapa Tahun 2030 Ada Dua Kali Ramadan?

Bagi manusia, waktu merupakan sesuatu yang nyata dirasakan setiap hari, dirasakan melalui kehadiran perubahan di semua aspek kehidupan. Termasuk perubahan terkait fenomena alam tertentu.

Sabtu, 29 Maret 2025
A A
Ilustrasi masjid saat bulan Ramadhan. Foto chiplanay/pixabay.com.

Ilustrasi masjid saat bulan Ramadhan. Foto chiplanay/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti. Bagaimana penjelasan ilmiah dari fenomena ini, khususnya ditinjau dari pendekatan ilmu fisika?

Guru Besar Fisika Teori IPB University, Prof. Husin Alatas mengatakan, bagi fisika, besaran waktu merupakan sebuah misteri yang belum dapat diungkap penjelasannya secara memadai. Bahkan tampaknya tidak akan pernah bisa.

“Bagi manusia, waktu merupakan sesuatu yang nyata dirasakan setiap hari, dirasakan melalui kehadiran perubahan di semua aspek kehidupan. Termasuk perubahan terkait fenomena alam tertentu,” papar Husin.

Bagaimana mengukur besaran waktu?

Husin menjelaskan, untuk menandai dan mengukur besaran waktu, para ilmuwan kerap kali menggunakan fenomena periodik di alam.

Saat ini, penentu waktu yang sangat akurat dan presisi adalah jam kisi optik yang memanfaatkan transisi frekuensi optik pada atom-atom seperti Ytterbium (Yb), Strontium (Sr) ataupun Aluminum (Al).

“Penentuan satuan waktu yang akurat memanfaatkan pola turun-naik level energi elektron pada atom-atom tersebut yang sangat stabil,” ucap pengampu mata kuliah Mekanika Lagrange-Hamilton di Departemen Fisika IPB University ini.

Sementara secara tradisional, sejak dulu telah dikenal cara untuk mengukur waktu dengan memanfaatkan fenomena alam yang bersifat periodik, yaitu pergerakan semu matahari.

Rotasi Bumi menjadi dasar penentuan waktu harian. Adapun revolusi Bumi mengelilingi Matahari menghasilkan gerak semu Matahari yang digunakan untuk penentuan waktu tahunan dan pergantian bulan.

Selain itu, gerak periodik Bulan juga telah lama digunakan untuk penentuan waktu tahunan. Terutama terkait pergantian bulan pada kalender lunar, seperti kalender Hijriah.

Gerak periodik Bulan

Berdasarkan penampakannya, gerak periodik Bulan dapat diklasifikasikan menjadi gerak periodik sideral dan sinodik.

Gerak sideral Bulan adalah gerak revolusi Bulan mengelilingi Bumi yang diukur berdasarkan posisi relatifnya terhadap objek tetap langit (seperti bintang, galaksi, atau kuasar). Satu periode sideral diukur ketika bulan kembali pada posisi semula setelah mengelilingi bumi dan lamanya sekitar 27,32 hari.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bulan RamadanIPB Universitykalender MasehiProf. Husin Alatastahun 2030

Editor

Next Post
Pulau Nusa Barung di Samudera Indonesia. Foto Dok. BBKSDA Jatim.

Pulau Nusa Barung, Benteng Keanekaragaman Hayati di Samudra Indonesia

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.Kasus Gigitan Ular Meningkat, Pakar UGM Baru Teliti Karakterisasi Bisa Kobra Jawa
    In IPTEK
    Minggu, 16 November 2025
  • Taman Paku di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto kebunrayaindrokilo.boyolali.go.id.Jalankan Lima Fungsi Utama, Kebun Raya Indrokilo dan Banua Dapat Penghargaan
    In Traveling
    Minggu, 16 November 2025
  • Buddy, salah satu unit K9 dari Polres Temanggung berjenis German Shepherd didampingi pawangnya membantu pencarian korban longsor di Cilacap, 15 November 2025. Foto Dok. BNPB.Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025
    In Bencana
    Sabtu, 15 November 2025
  • Warga Kawasi menggelar aksi boikot jalur produksi PT Harita Group, 15 November 2025. Foto Istimewa.Tuntut Air Bersih dan Listrik, Warga Kawasi Boikot Jalur Produksi Perusahaan Nikel
    In News
    Sabtu, 15 November 2025
  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media