Minggu, 16 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Mengenal Siput Usal yang Biasa Dikonsumsi Masyarakat Pesisir Gunungkidul

Siput usal dimasak menjadi makanan tradisional, seperti tongseng usal, sate usal, dan oseng-oseng usal.

Rabu, 4 September 2024
A A
Siput usal. Foto BRIN.

Siput usal. Foto BRIN.

Share on FacebookShare on Twitter

Selain sumber protein alternatif, usal juga dapat dimanfaatkan menjadi produk ekonomi kreatif bagi wisatawan yang berkunjung ke sana.

“Kami telah melakukan inovasi teknologi dengan mengalengkan daging usal ini supaya dapat disimpan lama dan dapat dikirim ke tempat lain di luar Gunungkidul,” ujar Djoko.

Harapannya, selain sebagai alternatif sumber protein hewani, produk olahan usal yang sudah dikalengkan dapat dijadikan oleh-oleh atau buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul. Sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Nuraini Hanifa, Sebagian Besar Gempa Megathrust di Sepanjang Sumatera

Pelestarian usal

Terkait pengelolaan sumber daya siput usal, menurut Djoko, keberadaan usal harus tetap dijaga dan dilestarikan agar tidak punah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan di antaranya dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga populasi usal di alam.

Langkah berikutnya adalah membuat batasan jumlah maksimal yang harus dipanen, serta batas usia atau ukuran yang boleh ditangkap.

“Masyarakat hendaknya menangkap usal yang sudah dewasa atau sudah bereproduksi agar bisa melepaskan keturunannya terlebih dahulu ke alam, sehingga populasinya akan terus terjaga,” papar dia.

Baca Juga: Ada Rahasia Karst dan Gua di Banggai Sulawesi Tengah yang Baru Terungkap

Faktor lingkungan perairan yang bersih dan tidak tercemar juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup siput usal.

Upaya terakhir adalah dengan restocking atau melepas benih usal ke habitatnya di alam (perairan pantai Gunungkidul). Proses itu tidak membutuhkan perawatan ekstra. Dalam waktu dua tahun, siput usal yang dilepas tadi akan tumbuh dengan sendirinya, sehingga masyarakat pesisir dapat memanennya. [WLC02]

Sumber: BRIN

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: garis pantaiKabupaten Gunungkidulprotein tinggisiput usalTurbo Spp

Editor

Next Post
Ilustrasi tulang dan gigi hewan.Foto vperez/pixabay.com.

Mengoptimalkan Limbah Gigi dan Tulang Hewan untuk Menjernihkan Air

Discussion about this post

TERKINI

  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
  • Koalisi Gerakan Tani desak PT Palma Group dicabut izinnya. Foto Istimewa.Warga Pulubala Dikriminalisasi, Mendesak Izin Perusahaan Sawit Dicabut
    In News
    Kamis, 13 November 2025
  • Tambak udang yang dikeringkan di pesisir Lampung. Foto Istimewa.KKP Klaim Sertifikasi Udang Bebas Cs-137, Petambak Lampung Lapor Harga Masih Anjlok
    In News
    Rabu, 12 November 2025
  • Dampak cuaca ekstrem, hujan lebat memicu banjir setinggi 2 meter di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada Rabu 5 Oktober 2022. Foto Dok BNPB.Cuaca Ekstrem, Bencana Hidrometeorologi Landa Sejumlah Provinsi Satu Orang Tewas
    In Bencana
    Selasa, 11 November 2025
  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media