Rabu, 18 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Penderita TBC Laten Tak Bergejala, Pemerintah Gelar Skrining Tahun Ini

Seperti Covid-19, ternyata penderita TBC juga ada yang tak bergejala. Masyarakat yang melakukan kontak erat dengan pasien TBC aktif harus melakukan skrining.

Kamis, 24 Maret 2022
A A
Ilustrasi batuk. Foto nastya_gepp/pixabay.com.

Ilustrasi batuk. Foto nastya_gepp/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Penyakit tuberkolusis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina. Jumlah kasus mencapai 824 ribu denan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Bahkan tak hanya TBC aktif yang dapat dilihat gejalanya, melainkan ada TBC laten yang perlu diwaspadai. TBC laten diketahui tidak terlihat gejalanya dan bisa muncul kapan saja.

“Bakteri TBC laten bisa sembunyi di dalam tubuh. Orang yang kena bakterinya belum tentu terlihat sakit TBC,” kata Ketua Yayasan Stop TB Partnership dokter Nurul H.W. Luntungan dalam konferensi pers virtual, 22 Maret 2022.

Koordinator Substansi TBC, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakti Menular, Kementerian Kesehatan, dokter Tiffany Tiara Pakasi menambahkan, orang yang terpapar bakteri TBC laten terjadi biasanya memiliki imunitas yang bagus sehingga tak memunculkan gejala. Namun sebenarnya bakteri tersebut tidak hilang, melainkan dalam posisi tertidur.

Baca Juga: Anda Batuk karena Covid-19 atau Bukan, Bisa Dideteksi Alat Ini

“Ketika daya tahan tubuhnya menurun dan lain-lain sewaktu-waktu, dia bisa memicu bakteri tersebut menjadi tuberkulosis aktif,” kata Tiffany.

Hanya saja, pengendalian TBC laten belum lama masuk dalam program pemerintah. Penetapannya sebagai program eliminasi TBC setelah ada komitmen untuk mengakhiri TBC pada 2030.

“Dan pemerintah fokus pada kelompok yang paling berisiko, dalam hal ini kontak erat dari semua usia,” ucap Tiffany.

Skrining kontak erat dilakukan melalui pertanyaan dan pemeriksaan dengan tes tuberkulin pada kulit atau pemeriksaan melalui darah. Jika diketahui ada TBC laten, maka orang tersebut akan diberikan obat pencegahan TBC.

Baca Juga: Kemenkes: Meski Dipertimbangkan, Indonesia Sudah Proses Menuju Endemi Covid-19

Dalam tes tuberkulin, sejumlah kecil protein yang mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit di bawah lengan. Bagian kulit yang disuntikkan lalu diperiksa setelah 48-72 jam. Apabila hasilnya positif, berarti orang tersebut telah terinfeksi TBC.

Persoalannya, TBC laten tidak bergejala dan kebanyakan masyarakat tidak mau melakukan skrining. Kondisi tersebut menjadi salah satu hambatan dalam menemukan dan mengobati orang dengan TBC.

“Jadi perlu edukasi,” kata Tiffany.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bakteri TBCbatukbergejalaKemenkeskontak eratskriningTBCTBC latentes tuberkulintuberkolusis

Editor

Next Post
Monumen Bandung Lautan Api. Foto bandung.go.id.

Berkunjung ke 10 Lokasi Penanda Jejak Peristiwa Bandung Lautan Api

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media