Menurut Luhut, peringatan tersebut juga menunjukkan Indonesia telah memulai langkah besar di tingkat internasional dalam menyatukan seluruh negara kepulauan dan pulau yang ada di dunia melalui Archipelagic and Island States (AIS Forum). Forum yang diinisiasi Indonesia pada 2018 itu telah menggelar empat kali pertemuan tingkat menteri. Isinya adalah mendorong komitmen dan menjadi sarana diskusi para pemerintah di negara pulau dan kepulauan untuk menjalin kerja sama dan kolaborasi konkrit.
Baca Juga: Kukuh Leksono, Bencana adalah Peristiwa Hukum, Semua Berhak Dapat Layanan Kemanusiaan
Sebanyak 46 negara pulau dan kepulauan akan didorong untuk berkolaborasi bersama dan melaksanakan kerja nyata dalam meningkatkan kerja sama ekonomi dan perlindungan lingkungan laut. Usaha bersama tersebut untuk menumbuhkan kekuatan dan ketangguhan menghadapi berbagai tantangan masa depan di tingkat regional maupun global.
“Tahun depan, melalui pertemuan tingkat kepala negara, kami berharap komitmen bersama negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia yang diinisiasi oleh Indonesia, akan mendorong Indonesia mewujudkan visi sebagai poros maritim dunia,” ungkap Luhut.
Menurut Luhut, kepemimpinan Indonesia menginisiasi bidang kelautan di tingkat global merupakan usaha Indonesia meneruskan Deklarasi Djuanda. Juga meneguhkan Indonesia sebagai Nusantara yang kuat, utuh, dan berkontribusi bagi dunia, serta tata kelautan global. [WLC02]
Discussion about this post