Jumat, 20 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pilihlah Bangunan Kayu karena Renewable dan Menyerap Karbon

Selasa, 7 November 2023
A A
Rumah limasan yang khas menggunakan material kayu. Foto wanaloka.com.

Rumah limasan yang khas menggunakan material kayu. Foto wanaloka.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Namun inovasi penggunaan kembali kayu sebagai bahan bangunan perlu diiringi dengan strategi berkelanjutan. Mengingat Indenesia pernah mengalami deforestasi yang berlebihan, sehingga penggunaan kayu seolah merusak hutan.

“Padahal kayu itu produk yang renewable, asal kita menanamnya. Kadang kita panen, lupa menanam. Kalau orientasi pasarnya jelas, orang mau menanam,” kata Pakar Kehutanan UGM, Tomy Listyanto.

Baca Juga: KLHK Kebut Sosialisasi Bursa Karbon, Dosen UGM Ingatkan Perlu Dikawal

Lahan hutan produksi terbatas di Indonesia 2,8 hektare, hutan produksi 29,33 hektare, kemudian hutan produksi yang bisa dikonversi 12,79 hektare. Sementara Indonesia ada rekomendasi untuk hutan produksi, artinya kalau kita menggunakan kayu, area yang dicadangkan untuk produksi kayu itu cukup tinggi.

Jika menilik tujuan pengurangan emisi karbon dunia, maka strategi penggunaan bangunan berbahan dasar kayu dapat menjadi alternatif yang berpotensi besar. Namun saat ini, inovasi tersebut perlu dikaji ulang dari segi kebijakan dan aturan pemerintah agar dapat menerapkan pembangunan berkelanjutan. Produsen bangunan kayu harus tetap memiliki tanggung jawab untuk menanam kembali pohon yang telah ditebang. Kayu yang dipilih sebagai bahan bangunan pun harus memenuhi standar nasional, agar kuat dan aman ditinggali.

Baca Juga: Indonesia dan Cina Bangun Laboratorium Teknologi Bahan Energi Baru dan Metalurgi

“Bagian dari universitas adalah melakukan research and development bekerja sama antara universitas, industri, dan praktisi. Tak hanya bisa memanfaatkan yang kita punya, tapi juga dapat berpikir dengan konsep berkelanjutan,” imbuh Rektor UGM, Prof. Ova Emilia.

Sebelumnya, dalam konferensi COP26 Tahun 2021 di Glassgow, Presiden Joko Widodo menyampaikan target Indonesia untuk mencapai net zero emission paling lambat tahun 2060. Dan pada tanggal 23 September 2022, Indonesia juga menyampaikan perubahan target kepada sekretariat UNFCCC, yaitu peningkatan target penurunan emisi dari semula 29 persen menjadi 31,89 persen dengan usaha sendiri, serta dari 41 persen menjadi 43,20 persen dengan bantuan internasional. Perubahan target tersebut merupakan komitmen Indonesia yang diratifikasi kebijakan internasional. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: bangunan kayucuaca ekstremEmisi karbonnet zero emissionspemanasan globalperubahan iklim

Editor

Next Post
Ilustrasi pencatatan dan penyampaian info gempa bumi. Foto psc631798/pixabay.com.

Dulu Info Gempa Bumi Menunggu Berjam-jam, Sekarang Cepat Lewat SOP InaTEWS

Discussion about this post

TERKINI

  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/Youtube.Hatma Suryatmojo, Berlakukan Moratorium Tambang di Kawasan Geopark, Pulau Kecil dan Hutan Lindung
    In Sosok
    Kamis, 19 Juni 2025
  • Kantor Kementerian Kehutanan. Foto Agro Indonesia.Kompensasi Jejak Karbon, Kementerian Kehutanan Butuh Tanam 980 Ribu Pohon
    In Lingkungan
    Kamis, 19 Juni 2025
  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media