Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pilihlah Bangunan Kayu karena Renewable dan Menyerap Karbon

Selasa, 7 November 2023
A A
Rumah limasan yang khas menggunakan material kayu. Foto wanaloka.com.

Rumah limasan yang khas menggunakan material kayu. Foto wanaloka.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Namun inovasi penggunaan kembali kayu sebagai bahan bangunan perlu diiringi dengan strategi berkelanjutan. Mengingat Indenesia pernah mengalami deforestasi yang berlebihan, sehingga penggunaan kayu seolah merusak hutan.

“Padahal kayu itu produk yang renewable, asal kita menanamnya. Kadang kita panen, lupa menanam. Kalau orientasi pasarnya jelas, orang mau menanam,” kata Pakar Kehutanan UGM, Tomy Listyanto.

Baca Juga: KLHK Kebut Sosialisasi Bursa Karbon, Dosen UGM Ingatkan Perlu Dikawal

Lahan hutan produksi terbatas di Indonesia 2,8 hektare, hutan produksi 29,33 hektare, kemudian hutan produksi yang bisa dikonversi 12,79 hektare. Sementara Indonesia ada rekomendasi untuk hutan produksi, artinya kalau kita menggunakan kayu, area yang dicadangkan untuk produksi kayu itu cukup tinggi.

Jika menilik tujuan pengurangan emisi karbon dunia, maka strategi penggunaan bangunan berbahan dasar kayu dapat menjadi alternatif yang berpotensi besar. Namun saat ini, inovasi tersebut perlu dikaji ulang dari segi kebijakan dan aturan pemerintah agar dapat menerapkan pembangunan berkelanjutan. Produsen bangunan kayu harus tetap memiliki tanggung jawab untuk menanam kembali pohon yang telah ditebang. Kayu yang dipilih sebagai bahan bangunan pun harus memenuhi standar nasional, agar kuat dan aman ditinggali.

Baca Juga: Indonesia dan Cina Bangun Laboratorium Teknologi Bahan Energi Baru dan Metalurgi

“Bagian dari universitas adalah melakukan research and development bekerja sama antara universitas, industri, dan praktisi. Tak hanya bisa memanfaatkan yang kita punya, tapi juga dapat berpikir dengan konsep berkelanjutan,” imbuh Rektor UGM, Prof. Ova Emilia.

Sebelumnya, dalam konferensi COP26 Tahun 2021 di Glassgow, Presiden Joko Widodo menyampaikan target Indonesia untuk mencapai net zero emission paling lambat tahun 2060. Dan pada tanggal 23 September 2022, Indonesia juga menyampaikan perubahan target kepada sekretariat UNFCCC, yaitu peningkatan target penurunan emisi dari semula 29 persen menjadi 31,89 persen dengan usaha sendiri, serta dari 41 persen menjadi 43,20 persen dengan bantuan internasional. Perubahan target tersebut merupakan komitmen Indonesia yang diratifikasi kebijakan internasional. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: bangunan kayuCuaca EkstremEmisi karbonnet zero emissionspemanasan globalperubahan iklim

Editor

Next Post
Ilustrasi pencatatan dan penyampaian info gempa bumi. Foto psc631798/pixabay.com.

Dulu Info Gempa Bumi Menunggu Berjam-jam, Sekarang Cepat Lewat SOP InaTEWS

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media