Wanaloka.com – Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Prof. R. Wasito menyarankan antisipasi penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan mencegah lalu lintas ternak antar kabupaten dan kota di daerah yang menjadi sumber wabah. Menyusul ribuan ternak di Jawa Timur terjangkit wabah ini.
“Hentikan lalu lintas produk pertanian mentah maupun olahan,” kata Warsito.
Di samping itu juga dilakukan pengawasan transportasi ketat, yaitu terutama kendaraan dan manusia yang akan keluar dari daerah wabah. Perlu diperketat pos-pos pemeriksaan untuk lalu lintas hewan ternak.
Baca Juga: Dwi Prasetyo: Mengapa Hepatitis Akut Masih Misterius?
Yang tidak kalah lebih penting menurut Wasito adalah segera dilakukan bio surveillance serentak pada semua hewan ternak yang mungkin dapat tertular PMK, termasuk hewan ternak dan hewan liar yang ada di kebun binatang.
“Harus dapat diisolasi PMK, ditentukan serotype-nya, dilakukan sequencing dan phylogenetic,” papar Warsito.
Pihak terkait dan berwenang juga harus melakukan vaksinasi di daerah yang ditengarai menjadi lokasi wabah PMK. Sementara di seluruh kandang ternak dilakukan disinfektansi di daerah dan di luar sekitar wabah.
PMK Jawa Timur Diduga dari Ternak Impor
Baca Juga: Ini Penjelasan BMKG Soal Suhu Panas Terik yang Terjadi
PMK atau foot and mouth disease adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi. Dalam laporan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Sidang Kabinet Paripurna, 9 Mei 2022, berdasarkan diskusi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), penyakit pada hewan tersebut tidak menular kepada manusia.
Discussion about this post