Wanaloka.com – Bencana hidrometeorologi melanda Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, dan Kabupaten Toli-Toli, Provinsi Sulawesi Tengah. Sedikitnya ribuan rumah warga terendam banjir.
Bencana di kedua wilayah tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan melimpasnya aliran sungai.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi di Kota Samarinda memicu meluapnya aliran Sungai Mahakam.
“Banjir merendam 1.722 rumah warga di Kota Samarinda. Banjir ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur dengan durasi yang cukup lama (Selasa, 22 Maret 2022),” kata Abdul Muhari, Kamis, 24 Maret 2022.
Baca Juga: Peringati Hari Meteorologi Sedunia, Sekjen PBB Sebut Ulah Manusia Dampak Iklim Semakin Buruk
Menurut Muhari, dari laporan BPBD Kota Samarinda, banjir melanda Kecamatan Samarinda Utara, Kecamatan Samarinda Ulu, Kecamatan Sungai Pinang, Kecamatan Palaran, dan Kecamatan Sambutan.
“Berdasarkan hasil asesmen sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Samarinda mencatat sebanyak 3.208 KK/13.447 jiwa terdampak banjir. Sementara itu, terpantau tinggi muka air saat ini berkisar 5 – 60 sentimeter. Informasi ini terus diperbarui dan dilakukan pendataan lebih lanjut dilokasi kejadian,” ujar Muhari.
Baca Juga: Berkunjung ke 10 Lokasi Penanda Jejak Peristiwa Bandung Lautan Api
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pada Jumat, 25 Maret 2022, Kota Samarinda berpotensi mengalami hujan ringan. Muhari menghimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi risiko bahaya bencana hidrometeorologi.
Banjir Toli-Toli
Discussion about this post