Wanaloka.com – Selama delapan tahun (sewindu) terakhir, sebanyak 161 Proyek Strategis Nasional (PSN) disebut Presiden Joko Widodo telah selesai dibangun. Ratusan proyek itu diklaim telah menyerap 11 juta tenaga kerja.
PSN lain yang belum selesai digarap, Jokowi minta segera dirampungkan paling lambat Semester I Tahun 2024. Ia juga meminta jajarannya mengecek secara detail dan mengawasi pembangunannya agar proyek-proyek tersebut tidak berhenti, bahkan mangkrak.
“Sekali lagi, jangan sampai ada yang mangkrak, cek betul, teliti betul, akar masalahnya apa kalau ada masalah, beri tenggat waktu, targetnya juga harus jelas kapan,” kata Jokowi dalam puncak acara Infrastructure Forum and Edutainment Expo, yakni Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Mal Kota Kasablanka, Jakarta pada 13 September 2023. Ia didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid.
Baca Juga: Dwikorita Karnawati: Perlu Komitmen Politik Kepala Negara Atasi Krisis Air
Jokowi mengingatkan agar jajarannya bisa mencari solusi-solusi inovatif dalam menyelesaikan persoalan di lapangan terkait pembangunan PSN. Ia mewanti-wanti agar jajarannya tidak menggunakan pendekatan represif kepada masyarakat karena PSN bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Selalu saya ingatkan, jangan justru malah menggunakan pendekatan-pendekatan yang represif kepada masyarakat. Masyarakat kalau ada ganti rugi senang, itu yang saya inginkan. Bukan ganti rugi, tapi ganti untung karena harga yang diberikan adalah harga yang terbaik. Berulang kali saya tekankan, PSN ini tujuannya adalah memberi manfaat untuk rakyat. Bukan sebaliknya menderitakan masyarakat,” papar Jokowi.
Selain itu, kehadiran infrastruktur PSN diklaim telah membantu mendongkrak daya saing Indonesia di level internasional. Salah satunya terlihat dari peningkatan peringkat daya saing Indonesia dalam IMD World Competitiveness Index dari peringkat 44 ke peringkat 34 pada tahun 2022.
Baca Juga: Pulihkan Ekosistem Hutan Produksi Terdegradasi Lewat Silvikultur Intensif
“Kenaikan 10 (peringkat) itu kenaikan tertinggi di dunia. Salah satunya karena urusan infrastruktur yang bisa banyak diselesaikan,” kata Jokowi.
Dalam konteks ini, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menekankan pentingnya dukungan data cuaca dan iklim yang akurat dalam mendukung kesuksesan proyek-proyek strategis ini.
“BMKG siap memberikan kontribusi signifikan dengan menyediakan informasi cuaca yang terpercaya dan akurat, memastikan proyek-proyek ini dapat berjalan lancar dan aman,” kata Dwikorita.
Baca Juga: Azlaini Agus: Konflik Pulau Rempang
Discussion about this post