“Kami harus cek ke lapangan. Jadi ini belum kesimpulan ya, itu masih hipotesis. Sehingga kami berangkat ke lapangan, mencek apakah benar patahan Cimandiri itu yang bergerak, karena mekanismenya sesuai dengan patahan Cimandiri (strike-slip), lokasi pusat gempanya kurang lebih berada di segmen patahan Cimandiri,” ungkap Dwikorita.
Baca Juga: Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Ketum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah
Hasil monitoring BMKG, gempa susulann (aftershock) telah terjadi 15 kali dengan kekuatan magnitudo terbesar 4,0.
“Kami belum bisa menyampaikan akan berapa lama [gempa susulan] masih terus memonitor. Namun, ini trennya semakin melemah. Semoga saja tidak terlalu lama. Jadi kami masih melihat perkembangan data,” kata Dwikorita.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, hasil analisis BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 6,86 derajat Lintang Selatan, 107,01 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 kilometer.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” ungkap Daryono.
Baca Juga: Pesan Jokowi, Muhammadiyah Kuatkan Hablum Minal Alam untuk Kelestarian Alam
Mengutip keterangan Bupati Cianjur Herman Suherman dalam wawancara di Breaking News TV One, mengungkapkan, jumlah korban meninggal dunia dampak gempa sudah 46 orang dan 700 orang terluka.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan, geteran dampak gempa dirasakan cukup kuat oleh warga Cianjur dengan durasi 10 hingga 15 detik.
Dampak gempa guncang Cianjur, menurut Muhari, data sementara kerusakan, 7 rumah rusak berat, 1 pondok pesantren rusak berat, RSUD Cianjur rusak sedang. Kerusakan fasilitas publik yang masih diidentifikasi tingkat kerusakan, antara lain gedung pemerintah 2 unit, fasilitas Pendidikan 3, dan 1 tempat ibadah. [WLC01]
Sumber: Inatews BMKG
Discussion about this post