Wanaloka.com – Teluk Pang-Pang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pernah mengalami kerusakan ekosistem pada 1980-an akibat alih fungsi lahan. Hingga 1994 mulai dilakukan restorasi oleh masyarakat lokal. Kini kawasan seluas 500 hektare yang dihuni 13 spesies fauna hidup di dalamnya berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Teluk Pang Pang menjadi salah satu jujugan inbound internasional yang diadakan Pengabdian Masyarakat Internasional Universitas Airlangga (Unair) berkolaborasi dengan Universitas Dhayana Pura (Undhira). Bersama mahasiswa Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) Banyuwangi, mahasiswa Honchule Heillbrone University Jerman mengikuti Multi Culture Programs Tour De Essential Areas of Pang-Pang Bay Animal Aquatic and Terrestrial Monitoring. Mereka diajak berkeliling Bumi Blambangan selama tiga hari, 29 September – 1 Oktober 2022, mulai dari penjelajahan perkotaan, pesisir, dan gunung.
Baca Juga: Jam Boros Listrik Pukul Lima Sore Sampai Delapan Malam
Di teluk ini, mahasiswa menanam mangrove. Juga dikenalkan beberapa jenis mangrove dan beragam makhluk hidup yang ada disana, mulai dari flamingo java dan berbagai fauna lainnya
“Untuk mengembalikan istilah Indonesia sebagai paru-paru dunia. Karena banyak kerusakan terjadi di kawasan hutan di jantung pulaunya. Mangrove menjadi pilihan alternatif yang menguntungkan bagi dunia terestrial,” kata Ketua Pelaksana, Suciyono di Geopark Ijen, 2 Oktober 2022.
Kegiatan tersebut, Suciyono melanjutkan, merupakan implementasi pengembangan lingkungan yang adaptif dan tepat guna. Serta mendukung terlaksanakannya SDGs nomor 13 tentang penanganan perubahan iklim dan 14 tentang ekosistem laut di kawasan terestrial.
Baca Juga: KlikDokter Gelar RunFest di Yogyakarta 30 Oktober 2022
Discussion about this post