Merespons kejadina jebolnya waduk Wotan, kata Muhari, tim BPBD Kabupaten Gresik dan Provinsi Jawa Timur melakukan assesment di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat.
Petugas BPBD dibantu TNI, POLRI, perangkat kecamatan, perangkat desa, Tagana, PMI, LPBI, dan masyarakat setempat bergotong-royong membuat tanggul mandiri serta mendirikan tenda dapur umum di Balai Desa Petung. Petugas juga membantu untuk menyelamatkan dan evakuasi hewan ternak warga.
Baca Juga: Gajah Liar Sumatera Rusak Tanaman Warga di Langkat
“Kondisi terkini di lokasi banjir, genangan air berangsur surut namun petugas masih terus melakukan pemantauan ketinggian debit air di beberapa titik,” ujar Muhari.
Kajian inaRISK, menunjukkan Kabupaten Gresik termasuk dalam kajian bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi dengan luas bahaya seluas 65.256 hektar. Kajian ini menyebutkan sebanyak 18 kecamatan berada pada kategori tersebut, termasuk Kecamatan Sidayu dan Panceng termasuk kelas bahaya tinggi.
Baca Juga: Tiga Warga Korban Longsor Mamuju Berhasil Dievakuasi
“BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, khususnya bagi wilayah yang memiliki risiko tinggi terpapar banjir,” imbuh Muhari.
Baca Juga: Gempa Hari Ini Guncang Ternate dan Ende
Warga di sekitar daerah aliran sungai atau tanggul agar senantiasa mengecek kondisi debit air saat hujan, khususnya saat hujan dengan intesitas tinggi dan berlangsung dengan durasi lebih dari 1 jam.
Sementara itu pemerintah daerah diharapkan melakukan langkah-langkah strategis guna mengurangi risiko dampak banjir. [WLC01]
Discussion about this post