Wanaloka.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan sebelum Lebaran tahun ini (2022), warga relokasi dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, sudah menempati hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) tahap pertama.
Pemerintah daerah memproyeksikan pembangunan tahap pertama 300 hingga 478 unit.
Dalam rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang, Kepala BNPB Letjen Suharyanto menekankan agar pembangunan huntap dan huntara dilengkapi infrastruktur dan fasilitas seperti air dan listrik.
“Harapannya sebagian masyarakat dapat dipindahkan di sini (relokasi) target kita paling tidak satu atau dua minggu ini 300-478 keluarga atau mereka yang masih berada di pengungsian,” kata Kepala BNPN dalam rakor yang digelar di Desa Sumbermujur, lokasi relokasi warga korban dampak erupsi Gunung Semeru, Kamis, 31 Maret 2022.
Baca Juga: Setelah Dua Tahun Pandemi, TN Tanjung Puting Melepasliarkan 13 Orangutan
Untuk fasilitas listrik pihak PLN membutuhkan waktu satu minggu untuk instalasi akhir pada sejumlah unit. Sedangkan ketersediaan air, sejumlah titik telah dapat diakses. Pemenuhan target unit huntap dan huntara akan difokuskan pada blok Kamar Kajang.
Percepatan pembangunan huntap dan huntara tahap pertama ini menindaklanjuti kunjungan Wakil Presiden beberapa waktu lalu. Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan, masyarakat yang masih berada di pengungsian sudah menempati huntap dan huntara sebelum Lebaran.
Merespons hal tersebut, pemerintah daerah yang didukung BNPB dan kementerian terkait memiliki waktu tiga hingga empat minggu.
Baca Juga: 40 LSM Komitmen Bangun Huntara untuk Warga Relokasi Gunung Semeru
Suharyanto mengatakan bahwa relokasi ini dapat menjadi contoh atau role model, seperti dari sisi kecepatan dan penyiapan lahan. Ini dibuktikan dengan rentang waktu penanganan darurat bencana hingga penyiapan sampai proses pembangunan saat ini.
Discussion about this post