Senin, 7 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ahli Meteorologi Ingatkan Waspada Kekeringan Meskipun Kemarau Basah

Sabtu, 5 Juli 2025
A A
Ilustrasi kekeringan. Foto klimkin/pixabay.com.

Ilustrasi kekeringan. Foto klimkin/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Meskipun musim kemarau belum sepenuhnya terjadi di Sebagian besar wilayah di Indonesia, Pakar Meteorologi IPB University, Sonni Setiawan mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau 2025. Menyusul penetapan status siaga kekeringan di lima provinsi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kemarau tetap berisiko menimbulkan berbagai dampak serius, meskipun terdapat potensi hujan lokal akibat fenomena bintik matahari (sunspot),” kata Soni.

Dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University ini menjelaskan, pola dasar musim di Indonesia dipengaruhi pergerakan angin monsun.

Baca juga: KIKA Ingatkan SLAPP Ancaman Serius Kebebasan Akademik Saksi Ahli di Indonesia

Secara umum, musim di Indonesia terbagi menjadi musim penghujan yang disebabkan angin monsun Asia dan musim kemarau yang disebabkan oleh angin monsun Australia. Musim kemarau akibat monsun Australia biasanya berlangsung pada bulan Juni hingga Agustus.

Namun, kemarau tahun ini memiliki karakter kemarau basah. Meskipun demikian, karakter dasar musim kemarau tetaplah periode kering.

“Tahun ini adalah kemarau basah akibat fenomena sunspot yang dapat meningkatkan curah hujan secara tidak langsung,” jelas dia.

Baca juga: Mengenal Nimbus, Varian SARS-CoV-2 Dalam Pantauan WHO

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: ahli meteorologibintik matahariFMIPA IPB Universitykemarau basahsiaga kekeringan

Editor

Next Post
Ilustrasi kelelawar di pepohonan. Foto ignartonosbg/pixabay.com.

Delapan Virus Baru Teridentifikasi pada Kelelawar, Pakar Ingatkan Risiko Zoonosis

Discussion about this post

TERKINI

  • Beberapa pulau-pulau kecil di Raja Ampat, Papua Barat Daya tampak gundul akibat penambangan nikel. Foto Dok. AMAN.BUMN Pertambangan Diminta Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi sampah dari kawasan kuliner. Foto Dennis/pixabay.com.Kawasan Pasar, Kuliner, dan Mal Wajib Kelola Sampah Mandiri
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi nyamuk Anopheles. Foto shammiknr/pixabay.com.Riset Bakteri Wolbachia Gantikan Kelambu untuk Kendalikan Malaria di Papua
    In IPTEK
    Minggu, 6 Juli 2025
  • Ilustrasi kelelawar di pepohonan. Foto ignartonosbg/pixabay.com.Delapan Virus Baru Teridentifikasi pada Kelelawar, Pakar Ingatkan Risiko Zoonosis
    In Rehat
    Minggu, 6 Juli 2025
  • Ilustrasi kekeringan. Foto klimkin/pixabay.com.Ahli Meteorologi Ingatkan Waspada Kekeringan Meskipun Kemarau Basah
    In News
    Sabtu, 5 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media