Senin, 17 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ahli Meteorologi Ingatkan Waspada Kekeringan Meskipun Kemarau Basah

Sabtu, 5 Juli 2025
A A
Ilustrasi kekeringan. Foto klimkin/pixabay.com.

Ilustrasi kekeringan. Foto klimkin/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Meskipun musim kemarau belum sepenuhnya terjadi di Sebagian besar wilayah di Indonesia, Pakar Meteorologi IPB University, Sonni Setiawan mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau 2025. Menyusul penetapan status siaga kekeringan di lima provinsi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kemarau tetap berisiko menimbulkan berbagai dampak serius, meskipun terdapat potensi hujan lokal akibat fenomena bintik matahari (sunspot),” kata Soni.

Dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University ini menjelaskan, pola dasar musim di Indonesia dipengaruhi pergerakan angin monsun.

Baca juga: KIKA Ingatkan SLAPP Ancaman Serius Kebebasan Akademik Saksi Ahli di Indonesia

Secara umum, musim di Indonesia terbagi menjadi musim penghujan yang disebabkan angin monsun Asia dan musim kemarau yang disebabkan oleh angin monsun Australia. Musim kemarau akibat monsun Australia biasanya berlangsung pada bulan Juni hingga Agustus.

Namun, kemarau tahun ini memiliki karakter kemarau basah. Meskipun demikian, karakter dasar musim kemarau tetaplah periode kering.

“Tahun ini adalah kemarau basah akibat fenomena sunspot yang dapat meningkatkan curah hujan secara tidak langsung,” jelas dia.

Baca juga: Mengenal Nimbus, Varian SARS-CoV-2 Dalam Pantauan WHO

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: ahli meteorologibintik matahariFMIPA IPB Universitykemarau basahsiaga kekeringan

Editor

Next Post
Ilustrasi kelelawar di pepohonan. Foto ignartonosbg/pixabay.com.

Delapan Virus Baru Teridentifikasi pada Kelelawar, Pakar Ingatkan Risiko Zoonosis

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.Kasus Gigitan Ular Meningkat, Pakar UGM Baru Teliti Karakterisasi Bisa Kobra Jawa
    In IPTEK
    Minggu, 16 November 2025
  • Taman Paku di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto kebunrayaindrokilo.boyolali.go.id.Jalankan Lima Fungsi Utama, Kebun Raya Indrokilo dan Banua Dapat Penghargaan
    In Traveling
    Minggu, 16 November 2025
  • Buddy, salah satu unit K9 dari Polres Temanggung berjenis German Shepherd didampingi pawangnya membantu pencarian korban longsor di Cilacap, 15 November 2025. Foto Dok. BNPB.Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025
    In Bencana
    Sabtu, 15 November 2025
  • Warga Kawasi menggelar aksi boikot jalur produksi PT Harita Group, 15 November 2025. Foto Istimewa.Tuntut Air Bersih dan Listrik, Warga Kawasi Boikot Jalur Produksi Perusahaan Nikel
    In News
    Sabtu, 15 November 2025
  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media