Selasa, 24 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Beginer Subhan: Manusia Baru Mengetahui 10 Persen Informasi Berasal dari Laut

Menjaga dan menguak diversitas laut diperlukan banyak penelitian, teknologi dan mengawasi aktivitas manusia yang dapat mengancam keragaman laut.

Jumat, 30 September 2022
A A
Dosen ITK IPB Dr. Beginer Subhan. Foto Akun Facebook Beginer Subhan.

Dosen ITK IPB Dr. Beginer Subhan. Foto Akun Facebook Beginer Subhan.

Share on FacebookShare on Twitter

Ada tiga faktor kemampuan dalam merespons ancaman keberlangsungan biodiversitas laut. Yakni, memahami distribusi biodiversitas secara spasial maupun temporal, mengawasi perubahan biodiversitas akibat aktivitas manusia, dan observasi sesuai habitat dan taksa.

Saat ini banyak teknologi mengeksplorasi kehidupan di laut, dan teknologi menjadi kunci revolusi penemuan biodiversitas .

Seperti teknologi eDNA (environmental DNA) atau juga disebut DNA lingkungan, yang dimanfaatkan dalam riset bioinformatika pada biodiscovery kehidupan laut. Yang mampu mengidentifikasi spesies dan estimasi kelimpahannya dengan pendekatan genetik.

Baca Juga: Tambang Emas di Kotabaru Kalsel Longsor, 6 Orang Tewas dan 5 Orang Hilang

Dengan teknologi eDNA, diketahui sebaran spesies di suatu wilayah perairan Indonesia, juga organisme apa saja yang terlibat dalam suatu rantai makanan.

Menurut Beginer, pendekatan dengan eDNA masih terbilang baru, namun bermanfaat dalam waktu, identifikasi dan keakuratan.

“Identifikasi lebih mudah, akurat serta lebih banyak spesies yang dapat diidentifikasi, termasuk spesies langka dan invasif. Metode ini telah diterapkan pada kasus terumbu karang di Indonesia,” imbuhnya. [WLC01]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: biodiversitasbiodiversitas lautDNA lingkunganDr Beginer SubhanIPB Universitymanusia baru mengetahui 10 persen informasi berasal dari lautteknologi eDNAterumbu karang

Editor

Next Post
Konflik monyet dengan manusia di Asahan. Foto keberadaan beruk di kawasan TN Baluran, Situbondo, Jawa Timur | Wanaloka.com.

Ini Cara BBKSDA Sumut Mitigasi Konflik Monyet dengan Manusia di Asahan

Discussion about this post

TERKINI

  • Komisi XII melakukan sidak ke industri-industri yang diduga merusak lingkungan di Belawan, Sumatra Utara, 20 Juni 2025. Foto Tasya/vel/DPR.Komisi XII DPR Sidak ke Belawan, Temukan Industri Buang Limbah ke Laut hingga Timbun Limbah di Rawa
    In Lingkungan
    Senin, 23 Juni 2025
  • Ilustrasi musim kemarau. Foto Kapa65/pixabay.com.Solstis Utara, Fenomena Penanda Awal Musim Kemarau di Indonesia
    In IPTEK
    Minggu, 22 Juni 2025
  • Tiga perempuan bersepeda dari Bali ke Jakarta untuk mengampanyekan penyelamatan lingkungan. Foto Dok. KLH/BPLH.Bersepeda, Kampanye Melawan Pencemar dan Merebut Kembali Langit Biru Indonesia
    In Rehat
    Minggu, 22 Juni 2025
  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media