Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Belajar dari Obat Sirop Bermasalah, Begini Cara Bijak Menggunakan Obat

Untuk mengantisipasi dampak akibat minum obat, masyarakat perlu literasi tentang kandungan obat sebelum mengonsumsinya.

Senin, 31 Oktober 2022
A A
Ilustrasi macam-macam obat. Foto birgl/pixabay.com

Ilustrasi macam-macam obat. Foto birgl/pixabay.com

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Ramai soal obat sediaan cair atau sirop yang mengandung zat pelarut berbahaya sebagai penyebab gagal ginjal pada anak membuat publik lebih berhati-hati mengonsumsi obat. Hendaknya, selain menggunakan obat yang diresepkan dokter atau fasilitas layanan kesehatan, publik juga mendapat literasi tentang macam obat dan kandungannya.

Harapannya, publik dapat menggunakan obat secara bijak. Kondisi pasien yang sakit pun dapat kembali seperti semula.

Baca Juga: Cuaca Hari Ini, Masyarakat Aceh dan Sumut Waspadai Dampak Hujan Lebat

Penggolongan Obat
Staf Pengajar Departemen Anatomi, Histologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), dokter Annette d’Arqom menjelaskan, secara garis besar, obat digolongkan menjadi obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, psikotropika dan narkotika.

Obat bebas dan obat bebas terbatas adalah obat yang dapat dibeli masyarakat tanpa resep dokter. Penanda yang menjadi simbol pada kemasan obat bebas adalah lingkaran berwarna hijau dengan batas berwarna hitam. Misalnya obat paracetamol dan berbagai jenis vitamin. Sedangkan obat bebas terbatas bertanda lingkaran warna biru dengan batas warna hitam, contohnya obat cacing dan obat anti mual.

Baca Juga: Dampak Bencana Hidrometeorologi Pemkab Majene Tetapkan Status Siaga

Obat keras ditandai dengan logo lingkaran merah yang di dalamnya terdapat tulisan huruf “K”. Golongan obat ini harus dengan resep dokter, contoh obat golongan ini adalah antibiotik. Psikotropika dan narkotika juga harus disertai dengan resep dokter, kedua golongan obat ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat serta menimbulkan ketergantungan sehingga penggunaannya diatur dalam regulasi tersendiri.

Pentingnya Mengetahui Kandungan Obat
Kandungan obat yang perlu diketahui adalah zat aktif yang terkandung di dalamnya serta kegunaannya.

Baca Juga: Tari Kreasi Tolak Bala Asal Sumbawa Ingatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

“Misal dalam obat mengandung paracetamol. Publik harus tahu itu untuk apa,” tutur Anette, 25 Oktober 2022.
Sedangkan kandungan lain seperti pemanis yang digunakan dalam obat sirop atau pelarutnya, dinilai tak penting diketahui masyarakat.

“Karena itu sudah ada tanggung jawab dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan perusahaan sendiri,” imbuh Anette.

Baca Juga: Makassar Jadi Kota dengan Tingkat Pergeseran Iklim Tertinggi di Indonesia

Untuk mengetahui kandungan obat dapat dilakukan dengan cara membaca kemasan obat. Lantaran setiap kemasan obat pasti ada komposisinya. Juga penjelasan soal cara pakainya, cara penyimpanan, dan lain sebagainya.

“Jadi kemasan obat harus dibaca,” jelas Annette.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BPOMkandungan obatobat bebasobat bebas terbatasobat kerasobat siroptanpa resep dokterUnair

Editor

Next Post
Aksi pelajar untuk iklim di tepi lubang bekas tambang, Kalimantan Selatan. Foto dok. IPM

Pelajar Muhammadiyah Gelar Aksi untuk Iklim di 110 Titik: Waktu Kita Tidak Banyak

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua perempuan menanam padi di sawah. Foto Wanaloka.com.Teknik Alternate Wetting and Drying Hasilkan Padi Berkualitas dan Rendah Karbon
    In IPTEK
    Senin, 16 Juni 2025
  • Ilustrasi emisi karbon akibat deforestasi. Foto bones64/pixabay.comDokumen Second NDC Disusun, Menhut Minta Lebih Realistis dan Teknokratis
    In News
    Senin, 16 Juni 2025
  • Peneliti Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University, Maryati Surya. Foto Dok. IPB University.Maryati Surya, Tupai dan Bajing Itu Tak Sama
    In Sosok
    Minggu, 15 Juni 2025
  • Peresmian Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG di Badung, Bali, 14 Juni 2025. Foto Dok. BMKG.Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Beroperasi 24 Jam Merespons Bencana
    In IPTEK
    Minggu, 15 Juni 2025
  • Keindahan pemandangan lautan di Raja Ampat, Ppaua Barat Daya. Foto Dok. Kemenpar.Pro Kontra Isu Tambang Nikel, Kemenpar Sebut Raja Ampat Aman Dikunjungi
    In Traveling
    Sabtu, 14 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media