Wanaloka.com – Dampak cuaca esktrem di Bali menyebabkan lima orang meninggal dunia tertimbun longsor dan banjir, dan sebanyak 23 turis dievakuasi. Cuaca ekstrem di Bali berupa hujan lebat melanda tujuh kabupaten dan kota di Pulau Dewata, memicu terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, dua kendaraan roda empat tertimbun longsor di Desa Gunaksa, Kabupaten Bangli. Tiga penumpang ditemukan tewas dan tiga alami luka ringan.
“Dua mobil terperosok hingga tertimbun material dan menyebabkan tiga orang meninggal dunia serta tiga lainnya luka ringan,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers BNPB pada Senin, 10 Oktober 2022.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem di 32 Provinsi hingga 15 Oktober 2022
Dua korban meninggal lainnya dampak cuaca esktrem di Bali, ditemukan di jalan Desa Taro, Kabupaten Gianyar dan di Kota Denpasar. Abdul Muhari menyebutkan, korban meninggal ditemukan di Desa Taro, Gianyar, seorang pekerja asal Jember, Jawa Timur.
“Pekerja asal Jember meninggal dunia tertimbun material longsor,” ungkap Muhari.
Satu korban terakhir yang ditemukan meninggal dunia, diduga terseret arus banjir. Korban ditemukan tim BPBD Kota Denpasar.
“Jenazah diketahui bernama GD, warga Karangasem berusia 22 tahun,” kata Muhari.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Made Rentin menyatakan, sejak Jumat dinihari, 7 Oktober 2022, hujan lebat melanda wilayah Bali hingga pukul hingga pukul 6.30 WITA.
Baca Juga: Dampak Hujan Lebat, Warga Hilang Terseret Banjir hingga Amblasnya Jalur Kereta Api
Discussion about this post