“Warga masih ada yang di pengungsian, terutama anak-anak, wanita dan lansia. Mereka sudah bermalam di tenda,” ujar Novriadi dalam siaran pers BNPB yang diterima Wanaloka.com, pada Selasa, 30 Agustus 2022.
Para pengungsi, tegas Novriadi, hanya tinggal di tenda pengungsian malam hari saja.
“Saat pagi sampai sore, mereka kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas seperti biasa. Tenda mandiri yang didirikan masyarakat juga tidak jauh dari rumah mereka masing-masing. Jaraknya (tenda pengungsian) tidak jauh, kurang lebih 300 meter,” ujar Novriadi.
Soal kebutuhan logistik dan peralatan, Novriadi mengungkapkan, logistik dan makanan hanya cukup untuk dua hari.
Baca Juga: Pompa Air Tenaga Surya Membuat Sawah Desa Keliki Tak Lagi Antri Irigasi
“Logistik dan makanan hanya cukup untuk dua hari. Dan itupun sudah dibagikan kepada warga kemarin sore. Sambil menunggu bantuan dari kabupaten, tadi juga saya sampaikan ke Pak Camat agar bisa memanfaatkan stok logistik yang ada di pertokoan di sana,” kata Novriadi.
Novriadi mengungkapkan, pengiriman logistik dan peralatan ke lokasi pengungsian warga, dampak gempa Mentawai-Siberut terkendala cuaca di jalur perairan.
“Upaya pengiriman dukungan tersebut hanya dapat diakses melalui penyeberangan laut menggunakan kapal dengan waktu tempuh kurang lebih delapan jam,” imbuh Novriadi. [WLC01]
Discussion about this post