Wanaloka.com – Dampak gempa Mentawai-Siberut, Provinsi Sumatera Barat, dilaporkan jumlah pengungsi bertambah, sedangkan ketersediaan logistik terbatas hanya untuk dua hari.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sejak Senin kemarin hingga Selasa pagi, 30 Agustus 2022, telah terjadi 14 kali gempa susulan Mentawai-Siberut.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono merinci, ke-14 gempa susulan terdiri dari tiga gempa pembuka, satu gempa utama dan sepuluh gempa susulan.
Baca Juga: Ini Dampak Gempa Mentawai Magnitudo 6,1
“Sejak kemarin hingga pagi ini total telah terjadi 14 kali aktivitas gempa di Siberut, Sumbar, dengan rincian: 3 foreshocks (pembuka), mainshock M6,4 (gempa utama) dan 10 aftershocks (susulan),” tulis Daryono di akun media sosialnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, dampak gempa Mentawai-Siberut, jumlah penyintas bertambah menjadi 2.326 jiwa. Para pengungsi tersebar di tujuh dusun yang berada di Desa Simalegi dan Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat, Pulau Siberut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriadi mengatakan, jumlah pengungsi bertambah karena adanya kekhawatiran masyarakat apabila terjadi gempa susulan yang dapat berpotensi tsunami. Pengungsi didominasi oleh anak-anak, wanita, dan lansia.
Baca Juga: Pantir UI untuk Memprediksi Potensi Banjir Akibat Luapan Sungai
Discussion about this post