Guncangan gempa dangkal di darat ini dirasakan di Tarutung dengan intensitas skala III hingga IV MMI yakni, getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk lewat. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Sementara di daerah Sipoholon guncangan gempa dirasakan III MMI yakni, getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk lewat.
“Gempa ini masih termasuk dalam rangkaian gempa susulan dari gempa utama Tapanuli Utara M5,8 tanggal 1 Oktober 2022 pukul 02.28 WIB,” kata Hendro.
Baca Juga: Kawasan Resapan Air Hujan Terancam Rusak Akibat Rencana Pengurangan KBAK Gunung Sewu
Dari Kabupaten Cianjur, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan dua kejadian gempa dangkal yang berpusat di darat mengguncang Cianjur.
Melansir laman BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 18.41 WIB dengan magnitudo 2,7 dengan episenter gempa berada di darat terletak pada koordinat 6.77 derajat Lintang Selatan, 107.1 derajat Bujur Timur, berjarak 7 kilometer barat laut Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 kilometer.
Dampak gempa magnitudo 2,7 dirasakan dengan skala intensitas III MMI di wilayah Cugenang dan Cipanas, sedangkan di Kota Cianjur, guncangan dirasakan skala intensitas II MMI.
Baca Juga: Tenaga Kesehatan Cadangan untuk Hadapi Krisis Kesehatan dan Bencana
BMKG melaporkan pada pukul 19.54 WIB, gempa dangkal berpusat di darat kembali mengguncang Cianjur dengan magnitudo 2,4. Episenter gempa berada pada koordinat 6.82 derajat Lintang Selatan, 107.07 derajat Bujur Timur, berjarak 7 kilometer barat laut Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 kilometer.
Dampak gempa magnitudo 2,4 ini dirasakan di wilayah Cugenang dan Cipanas dengan skala intensitas II MMI yakni, getaran dampak gempa diilustrasikan, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. [WLC01]
Sumber: Inatews BMKG







Discussion about this post