Wanaloka.com – Gempa merusak di Tapanuli Utara pada Sabtu dinihari, 1 Oktober 2022 pukul 02.28 WIB, menambah sejarah kejadian bencana gempa bumi yang bersifat merusak di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumatera Utara, sejak 1984.
Gempa magnitudo 6 mengguncang Tapanuli Utara, pada Sabtu dinihari, menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
Plt. Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, parameter update gempa bumi yang terjadi di Tapanuli Utara, Sabtu dinihari, magnitudo 5,8 dan termasuk jenis gempa dangkal.
Hasil analisis BMKG, pusat gempa tektonik yang mengguncang Tapanuli Utara, terletak pada koordinat 2,11 Lintang Utara, 98,83 Bujur Timur, berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, pada kedalaman 10 kilometer.
Baca Juga: Gempa Tapanuli Utara Satu Orang Meninggal Dunia, Gempa Susulan 68 Kali Terjadi
Menurut Daryono, gempa dangkal yang mengguncang Taput, dipicu aktivitas Sesar Besar Sumatra segmen Renun.
“Gempa bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatra segmen Renun. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” kata Daryono.
BMKG menegaskan, gempa di Taput tidak berpotensi tsunami. Sedangkan peta guncangan dampak gempa dirasakan hingga skala VI MMI di Kota Tarutung, Ibu Kota Kabupaten Taput.
Baca Juga: Ini Cara BBKSDA Sumut Mitigasi Konflik Monyet dengan Manusia di Asahan
Gempa merusak di Tapanuli Utara yang terjadi Sabtu ini, menambah kejadian bencana gempa bumi bersifat merusak di Kabupaten Taput.
“Sejarah gempa merusak Segmen Renun Toru: 1916 (Mag. 6,8) 1921 (7,0) 1984 (6,4) 1987 (6,6) 14 Juni 2011 (5,5) dan 1 Oktober 2022 (5,8),” tulis Daryono yang dikutip dari akun media sosialnya.
Discussion about this post