Wanaloka.com – Kebun Raya Indrokilo di Boyolali, Jawa Tengah, dan Kebun Raya Banua di Kalimantan Selatan mendapat Penghargaan Kebun Raya Terbaik Satu dalam pembangunan dan pengelolaan kebun raya di Indonesia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada 13 November 2025. Penghargaan diberikan berdasarkan pencapaian kedua kebun raya tersebut dalam menjalankan lima fungsi utama, meliputi konservasi, pendidikan, penelitian, wisata, dan pemberdayaan masyarakat.
Kepala UPT Kebun Raya Indrokilo Lilik Tri Wahyuni menyampaikan, penghargaan peringkat pertama tersebut diterima kedua kalinya. Kebun raya itu dirancang untuk memajukan konservasi sekaligus menjadi pusat pendidikan penelitian yang bisa memberikan manfaat untuk masyarakat Boyolali dan sekitarnya.
Kebun raya yang berawal dari nota kesepahaman dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2013 itu mendapat pendampingan BRIN dimulai dari penyusunan master plan sampai penataan di dalam, cara mendapatkan koleksi, sampai dengan saat ini sangat luar biasa.
Sementara Kepala Plt Kebun Raya Banua Kalimantan Selatan Firmansyah menyampaikan kebun raya tersebut mengusung tema tanaman obat khas Kalimantan. Dalam pengelolaan, pengembangan koleksi, serta penyusunan master plan berkoordinasi dengan BRIN.
Baca juga: Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025
Mempertahankan keanekaragaman hayati
Kepala BRIN, Arif Satria menyebutkan, kebun raya memiliki empat fungsi strategis sebagai pusat pendidikan dan penelitian, tempat koleksi keanekaragaman genetik, destinasi wisata edukatif, serta sumber kesejahteraan masyarakat. Mengingat ancaman hilangnya keanekaragaman hayati masih menjadi isu yang harus mendapat perhatian serius.
“Perspektif tersebut harus terus kami perkuat dan harus berani memulai untuk future practice. Memulai hal-hal baru karena kekuatannya adalah pada kreativitas, kekuatan adalah pada imajinasi,” jelas Arif dalam Temu Pengelola Kebun Raya Indonesia 2025 mengusung tema Jejaring Kebun Raya untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan, di Gedung BJ Habibie Jakarta, Kamis, 13 November 2025.
Penting bagi pengelola kebun raya untuk membuat terobosan-terobosan agar fungsi kebun raya bisa terwujud dengan baik, seperti fungsi pendidikan dan penelitian. Juga tempat untuk koleksi di kebun raya yang terkoneksi dengan fasilitas-fasilitas lain di sekitar sebagai sumber untuk keanekaragaman genetik.
“Kebun raya juga sebagai fungsi pariwisata karena yang dijual adalah environmental service, yakni keindahannya, oksigennya. Kebun raya sebagai paru-paru kota, paru-paru daerah, dan kemampuannya untuk menyerap karbon. Budaya juga menjadi salah satu sumber kesejahteraan, salah satu sumber yang bisa menjadikan aktivitas ekonomi,” papar dia.
Baca juga: Tuntut Air Bersih dan Listrik, Warga Kawasi Boikot Jalur Produksi Perusahaan Nikel
Arif menekankan, kebun raya tidak boleh berhenti pada upaya preservasi, harus menjadi penggerak pemanfaatan sumber daya tumbuhan Indonesia dan memperkuat jejaring konservasi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Tantangan ke depan adalah bagaimana kebun raya mampu melahirkan ruang dan komunitas yang hidup serta berdaya.
“Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana tidak saja mengelola internal ya dalam mengelola kawasan, tapi juga mencoba memberi inspirasi bagi tumbuhnya community based botanical garden. Bisa saja suatu saat BRIN menginisiasi beberapa pilot project untuk mini botanical garden,” harap dia.






Discussion about this post