Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kisah Dosen-dosen IPB Pulang Kampung Melestarikan Hutan dan Lingkungan

Sejumlah upaya pelestarian lingkungan dilakukan dosen-dosen IPB University dipraktikkan di kampung halaman. Seperti apa kegiatannya?

Minggu, 24 Juli 2022
A A
Ilustrasi pencemaran sampah di perairan. Foto yogendras3/pixabay.com.

Ilustrasi pencemaran sampah di perairan. Foto yogendras3/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – IPB Univesity punya program pengabdian masyarakat lewat aksi Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University. Salah satu programnya terkait upaya melestarikan lingkungan hidup seperti yang dilakukan di Simalungun, Sumatera Utara dan Banyuwangi, Jawa Timur.

Pengelolaan Sampah di Danau Toba

Adalah Prof. Parulian Hutagaol dan Dr. Yeti Lis Purnamadewi dari Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, serta Dr. Dahri Tanjung dari Sekolah Vokasi IPB University menggelar Gerakan Aksi Peduli Lingkungan (GAUL) di Desa Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara. Sebelum terjun aksi, ketiganya melakukan sosialisasi penanganan sampah dan peninjauan kepada sejumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pelaku wisata.

Parulian menyampaikan manfaat kebersihan untuk diri, keluarga, pemukiman, serta lingkungan Danau Toba. Apalagi dalam budaya Batak dikenal petuah leluhur Poda Na Lima (lima petuah), yaitu bersihkan jiwamu, bersihkan badanmu, bersihkan pakaianmu, bersihkan rumahmu, serta bersihkan pekaranganmu.

Baca Juga: Atas Nama Rakyat Jateng, Gubernur Diberi Gelar Perusak Lingkungan

Petuah tersebut dinilai masih sangat relevan dengan kondisi saat ini untuk meningkatkan kebersihan desa. Apalagi ingin menjadi desa wisata.

“Harapannya, kegiatan ini dapat memotivasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara kebersihan,” kata Parulian.

Untuk mengelola sampah, Dahri menyampaikan Konsep Sekolah Sampah Mandiri. Meliputi cegAH, pilAH dan olAH (3 AH). Dengan melakukan pemilahan, langkah pengolahan selanjutnya semakin mudah.

Pengolahan sampah organik bisa dilakukan dengan pemanfaatan Black Soldier Fly (lalat hitam). Lalat itu menghasilkan maggot untuk pakan unggas maupun ikan. Sampah organik bisa juga diolah menjadi pupuk kompos yang berguna bagi tanaman. Sedangkan untuk plastik yang tidak laku dapat dibakar dalam drum tertutup, kemudian cairan plastiknya dicetak menjadi paving blok.

Baca Juga: Atasi Persoalan Hutan Jawa, Kementerian LHK Siapkan Permen KHDPK

Tak kurang dari 150 peserta antusias mengikuti jalannya kegiatan. Mereka mengumpulkan sampah di lingkungan perumahan, pinggir jalan, tempat-tempat umum, serta pinggir pantai Danau Toba. Sampah yang terkumpul, lalu diangkut dengan truk menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Potensi Perhutanan Sosial di Banyuwangi

Di kabupaten ujung timur Jawa Timur, Banyuwangi, Dospulkam mengadakan kegiatan Pengembangan dan Pemasaran Produk Perhutanan Sosial. Mengingat perhutanan sosial merupakan wajah baru pengelolaan hutan produksi di desa pinggiran hutan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BanyuwangiDanau TobaDospulkamIPB UniversityMelestarikan hutan dan lingkunganperhutanan sosial

Editor

Next Post
Kapal SB Cramoil Equity asal Singapura yang menyelundupkan limbah B3 ke Indonesia. Foto ppid.menlhk.go.id.

Nahkoda Kapal Penyelundup Limbah B3 dari Singapura Dihukum 7 Tahun Penjara

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media