Senin, 17 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Made Tri Ari Penia, Potensi Biomassa Indonesia dari Kakao, Singkong dan TKS

Potensi biomassa sangat besar dan beragam yang harus dimanfaatkan dengan menguasai teknologi pengolahan biomassa.

Minggu, 15 September 2024
A A
Guru Besar FTI ITB, Prof. Made Tri Ari Penia Kresnowati. Foto ITB.

Guru Besar FTI ITB, Prof. Made Tri Ari Penia Kresnowati. Foto ITB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Guru Besar dari Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (FTI ITB), Prof. Made Tri Ari Penia Kresnowati menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi bioproses untuk mengolah bahan baku biomassa menjadi suatu produk bernilai ekonomis. Teknologi ini tidak memerlukan katalis logam berat, tetapi dapat diproses dengan mudah, bahkan dalam skala bebas.

Salah satu biomassa yang dapat diolah adalah buah kakao atau cokelat. Mengingat Indonesia salah satu penghasil buah kakao terbesar.

“Namun, buah kakao di Indonesia belum mengalami bioproses yang disebut dengan fermentasi,” kata Made Tri Ari saat menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Teknologi Bioproses untuk Pengolah Biomassa: Menuju Indonesia Berbasis Bioekonomi” di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Sabtu, 24 Agustus 2024.

Baca Juga: Sampah Plastik dari Indonesia Berlayar Sampai Afrika

Fermentasi memegang peran besar untuk menentukan aroma dan rasa cokelat sehingga dapat bernilai lebih. Fermentasi ini memanfaatkan bakteri asam laktat dan asam asetat dalam prosesnya.

Selain itu, biomassa lain yang dapat diolah adalah singkong atau cassava. Potensi dari singkong sangat besar, bahkan memiliki angka produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan padi dan jagung. Sekaligus mendorong kesempatan pengolahan singkong sebagai solusi ketahanan pangan.

Bioproses fermentasi singkong berguna untuk meningkatkan nilai dari produk. Salah satunya menurunkan kadar sianida dan menghilangkan warna sehingga dapat dihasilkan tepung berkualitas tinggi.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: biomassaMade Tri Ari Penia Kresnowatitandan kosong sawitteknologi bioproses

Editor

Next Post
Ilustrasi panel surya. Foto schropferoval/Pixabay.com.

Kementerian ESDM Klaim RUU EBET Atur Penyediaan Listrik Lebih Murah

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular kobra. Foto AlexandraLysenko/pixabay.com.Kasus Gigitan Ular Meningkat, Pakar UGM Baru Teliti Karakterisasi Bisa Kobra Jawa
    In IPTEK
    Minggu, 16 November 2025
  • Taman Paku di Kebun Raya Indrokilo, Boyolali, Jawa Tengah. Foto kebunrayaindrokilo.boyolali.go.id.Jalankan Lima Fungsi Utama, Kebun Raya Indrokilo dan Banua Dapat Penghargaan
    In Traveling
    Minggu, 16 November 2025
  • Buddy, salah satu unit K9 dari Polres Temanggung berjenis German Shepherd didampingi pawangnya membantu pencarian korban longsor di Cilacap, 15 November 2025. Foto Dok. BNPB.Kadar Air Dalam Tanah Picu Longsor di Cilacap, Waspada Hujan Lebat 19-22 November 2025
    In Bencana
    Sabtu, 15 November 2025
  • Warga Kawasi menggelar aksi boikot jalur produksi PT Harita Group, 15 November 2025. Foto Istimewa.Tuntut Air Bersih dan Listrik, Warga Kawasi Boikot Jalur Produksi Perusahaan Nikel
    In News
    Sabtu, 15 November 2025
  • Tim gabungan melakukan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, 14 November 2025. Foto Istimewa.Tanah Longsor di Cilacap, 3 Tewas dan 20 Orang Belum Ditemukan
    In Bencana
    Jumat, 14 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media