Sabtu, 25 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Menelusuri Habitat Babi Kutil di Suaka Margasatwa Pulau Bawean

Babi kuti adalah spesies endemik Pulau Bawean dan kini tergolong dalam kategori rentan.

Senin, 31 Maret 2025
A A
Menelusuri habitat babi kutil di Bawean, Gresik, Jawa Timur. Foto Dok. BBKSDA Jatim.

Menelusuri habitat babi kutil di Bawean, Gresik, Jawa Timur. Foto Dok. BBKSDA Jatim.

Share on FacebookShare on Twitter

Selain itu, beberapa spesies tumbuhan dominan seperti Jati (Tectona grandis), Gondang (Ficus variegata), dan Da’u (Dracontomelon dao) ditemukan di sepanjang jalur patroli yang menggambarkan keanekaragaman hayati yang kaya di kawasan tersebut.

Baca juga: Pulau Nusa Barung, Benteng Keanekaragaman Hayati di Samudra Indonesia

Selama patroli, tim tidak menemukan ada kegiatan ilegal atau pelanggaran hukum dalam kawasan Suaka Margasatwa Pulau Bawean Blok Gunung Besar. Dengan harapan, hal tersebut menjadi indikator keberhasilan upaya pengamanan kawasan yang dilakukan oleh petugas dan mitra konservasi dalam menjaga kelestarian kawasan ini dari ancaman perusakan atau eksploitasi ilegal.

Kegiatan patroli dan pendampingan penelitian ini bukan hanya bertujuan untuk menjaga dan mengamankan kawasan, tetapi juga untuk mengumpulkan data penting terkait kondisi ekosistem di Pulau Bawean. Data yang terkumpul akan menjadi bahan dasar untuk merumuskan kebijakan konservasi yang lebih efektif, khususnya untuk spesies-spesies yang terancam punah dan habitatnya yang semakin terbatas.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya konservasi Pulau Bawean yang dikenal sebagai salah satu kawasan dengan biodiversitas yang sangat tinggi. Penelitian dan pengamanan kawasan yang dilakukan Tim RKW 10 dan Universitas Brawijaya Malang menjadi bukti nyata kolaborasi yang solid antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.

Baca juga: Mengapa Tahun 2030 Ada Dua Kali Ramadan?

Keberhasilan patroli ini diharapkan dapat menjaga kawasan konservasi Pulau Bawean dan memberikan manfaat jangka panjang. Baik bagi keberlanjutan fauna dan flora lokal maupun bagi masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya pada kekayaan alam Pulau Bawean.

Warisan hijau Pulau Bawean

Tim Resort Konservasi Wilayah (RKW) 10 Pulau Bawean yang terdiri dari Polisi Kehutanan, Manggala Agni, dan Masyarakat Mitra Polhut (MMP) juga melakukan pemeliharaan tanaman hasil program Pemulihan Ekosistem 2023. Lokasinya berada di kawasan Batu Lintang, Blok Gunung Besar seluas 1,7 hektare.

Pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiangan tanaman dari gangguan gulma seperti ilalang dan rumput liar, serta pemupukan untuk menunjang pertumbuhan pohon muda yang kini telah mencapai rata-rata ketinggian 80 cm. Tanaman yang bertahan hidup hingga 80 persen, terdiri dari spesies asli seperti Gondang, Nyamplung, Binong, Sentul, dan Pangopa.

Baca juga: Myanmar Diguncang Gempa M7,7, Bangunan di Thailand Ambruk

Upaya ini membawa dampak positif bagi keberlanjutan ekosistem. Terbukti ditemukannya beberapa satwa liar yang menghuni kawasan ini, termasuk Elang Ular Bido Bawean yang langka, serta spesies burung lainnya seperti Pelanduk Semak, Raja Udang Punggung Merah, dan Madu Sriganti.

Langkah kecil ini menjadi bagian dari perjuangan besar dalam menjaga keberlanjutan ekosistem dan kelestarian keanekaragaman hayati di Pulau Bawean.

“Lestari tertanam di hati, konservasi adalah jiwa raga kami,” kata Nursyamsi. [WLC02]

Sumber: KSDAE Kementerian Kehutanan

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: babi kutilkeanekaragaman hayatirusa BaweanSuaka Margasatwa Pulau Bawean

Editor

Next Post
Labi-labi tempurung lunak yang ditemukan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Foto Dok. BBKSDA Jawa Timur.

Labi-labi Tempurung Lunak yang Terlupakan di Pulau Bawean

Discussion about this post

TERKINI

  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.Emilya Nurjani, Sampaikanlah Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dengan Bahasa Mudah Dipahami
    In Sosok
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Ilustrasi kearifan lokal masyarakat adat Kasepuhan Girijaya di Sukabumi, Jawa Barat. Foto Dok. IPB University.Belajar dari Kearifan Lokal Kasepuhan Girijaya dan Tahura Atasi Perubahan Iklim
    In Rehat
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi Walhi tolak PLTGU Batang. Foto Dok. Walhi.Walhi Tolak Proyek PLTGU Batang, Gunakan Gas Fosil Penyebab Emisi Gas Rumah Kaca
    In Lingkungan
    Kamis, 23 Oktober 2025
  • Ilustrasi biwak yang diperjualbelikan di Indonesia. Foto tomas_a_r_81/pixabay.com.Perdagangan Biawak Diperbolehkan, Tapi Jangan Merusak Ekosistem
    In News
    Rabu, 22 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media