“Selama di Balikpapan, kita akan berdiskusi tentang rehabilitasi mangrove dan juga tentu tentang Indonesia FOLU Net Sink 2030,” kata Menteri Siti.
Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi di Ciamis, Dua Orang Meninggal Dunia
Menteri Lingkungan Hidup Norwegia Espen Barth Eide menyebutkan, Desa Sotek sebagai simbol untuk kerjasama yang solid Indonesia dengan Norwegia.
Menurutnya, ekosistem hutan mangrove serta kawasan hutan pada umumnya memiliki peran yang sangat penting bagi seluruh dunia, sebagai pengendali dampak perubahan iklim dan menyerap emisi karbon.
“Kami bangga dan sangat menyukai kerja nyata Pemerintah Indonesia, Presiden Joko Widodo dan Menteri Siti yang fokus dalam agenda penyelamatan lingkungan,” kata Menteri Espen Barth Eide.
Baca Juga: Sebelas Strategi Wujudkan FOLU Net Sink 2030 dan Kolaborasi Lima Kementerian
Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono menyebut, kehadiran Menteri Espen Barth Eide bukti dukungan dunia internasional bagi Indonesia melakukan rehabilitasi mangrove.
“Rehabilitasi berperan besar dalam memulihkan kawasan ekosistem mangrove yang mengalami kerusakan, sehingga akan dapat menyerap dan menyimpan karbon. Oleh karena itu, ekosistem mangrove memegang peranan kunci dalam pemenuhan target NDC Indonesia,” kata Hartono.
Baca Juga: Apa Kabar ‘Bestie’ Harimau Sumatera yang Diselamatkan dari Konflik
Ekosistem mangrove yang terjaga dengan baik dapat menyimpan karbon 3 hingga 5 kali lebih banyak dari hutan terestrial biasa.
Karbon yang tersimpan di ekosistem mangrove Indonesia diperkirakan mencapai 3,0 Gton CO2e. Kemudian karbon yang tersimpan di mangrove dan padang lamun di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 3,4 Gton CO2e, sekitar 17 persen dari simpanan blue carbon di dunia. [WLC01]
Sumber: PPID KemenLHK







Discussion about this post