Dwikorita menjelaskan, survei dilakukan untuk mengidentifikasi struktur geologi yang tampak dipermukaan sebagai bagian dari proses validasi hasil pengolahan data seismik yang dilakukan oleh Tim BMKG dengan melibatkan pakar geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yaitu Prof. Dr. Ir. Subagyo Pramumijoyo, DEA dan Ir. Gayatri Indah Marliyani, S.T., M.Sc., Ph.D.
Baca Juga: Menkes: Fokus Penanganan Pasien Omicron di Rumah, Bukan Rumah Sakit
“Hasil survei ini menjadi pijakan untuk mengenali lebih detil sesar opak dan mengantisipasi dampak dan kemungkinan yang timbul dari sesar ini. Mengingat sesar ini berkategori sangat aktif,” kata Dwikorita, dilansir dari laman BMKG.
Baca Juga: Ekstrak Lengkuas, Pembasmi Nyamuk Demam Berdarah yang Ramah Lingkungan
Dwikorita berharap pemerintah daerah secara aktif meningkatkan literasi dan melakukan langkah mitigasi guna mengantisipasi jatuhnya korban jiwa akibat gempa bumi. Pemerintah, kata dia, sebaiknya menetapkan standar bangunan aman gempa menjadi syarat diberikannya Izin Mendirikan Bangunan (IMB). [WLC01]







Discussion about this post