Vonis Tiga Nahkoda
Direktur Penegakan Hukum Pidana KLHK Yazid Nurhuda menjelaskan kasus ini terungkap dari hasil tangkapan Petugas Patroli KN Marore 322 Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI yang melihat di radar adanya dua kapal tanker yang saling menempel dan mematikan Automatic Identification System (AIS). Selanjutnya Tim Bakamla RI mendekati dan terlihat Kapal MT Arman 114 berbendera Iran bermuatan light crude oil (minyak mentah yang keluar dari perut Bumi) dan MT Tinos. Kedua kapal itu diduga melakukan kegiatan ship to ship secara ilegal.
Baca Juga: Emi Sukiyah, Pesona Jawa Barat Bagian Selatan Menyimpan Potensi Bencana
Dari hasil pengamatan drone yang diterbangkan Tim Bakamla, terlihat sambungan pipa kedua kapal kapal terhubung dan ada oil spill dari kapal MT Arman 114. Kemudian Tim Bakamla mengambil sampel air laut yang terkontaminasi minyak akibat oill spill, dilanjutkan pemeriksaan terhadap Kapal MT Arman 114 dibantu oleh coast guard Malaysia.
Selanjutnya kapal MT Arman 114 dibawa ke perairan Batam untuk ditindaklanjuti. Pada tanggal 11 Juli 2023, Bakamla melimpahkan kasus ini kepada KLHK untuk dilakukan pendalaman dan penyidikan sesuai kewenangan yang dimiliki aparat Gakkum LHK.
Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap sampel air laut yang terkontaminasi oil spill dan keterangan ahli disimpulkan bahwa terjadi pencemaran air laut di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau akibat oil spill dari Kapal MT Arman 114. Fakta lapangan ini memenuhi unsur tindak pidana berdasarkan Pasal 69 ayat (1) Huruf a jo Pasal 98 Ayat (1) UU Nomor 32 Tahun 2009. Selanjutnya, PPNS Gakkum LHK melakukan penyidikan, dilanjutkan penuntutan oleh Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau dan Kejaksaan Negeri Batam hingga putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam.
Baca Juga: Empat Kali Bayi Orangutan Tanpa Induk Kembali Diselamatkan di Melawi
Sebelumnya, pada tanggal 15 Juni 2022 Majelis Hakim PN Batam juga pernah menjatuhkan hukuman pidana 7 tahun penjara dan denda Rp5 milliar terhadap Kapten Kapal SB Cramoil Equity berbendera Belize, Chosmus Palandi. Ia juga terbukti memasukkan limbah B3 ke wilayah NKRI. Kapalnya juga disita negara.
Selain itu, pada tanggal 25 Mei 2021, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batam menjatuhkan hukuman kepada Nakhoda Kapal Tanker MT Freya berbendera Panama, Chen Yi Qun. Warga negara Cina itu bersalah karena melakukan tindak pidana dumping limbah B3 ke laut dengan pidana penjara satu tahun dan denda Rp2 miliar. [WLC02]
Sumber: Kementerian LHK
Discussion about this post