Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pendamping Petani Minta Jokowi Selesaikan SK Perhutanan Sosial 2024

Senin, 6 Februari 2023
A A
Rumah produksi kopi di areal perhutanan sosial di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Foto walhi.org.

Rumah produksi kopi di areal perhutanan sosial di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Foto walhi.org.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Bukit Rakutak Sauyunan, Asosiasi Pengelola Perhutanan Sosial Indonesia (AP2SI), dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) bekerjasama mengelola komoditas kopi melalui pembangunan rumah produksi kopi yang dimulai sejak bulan Desember 2022–Januari 2023. Mereka memanfaatkan lahan seluas 1.144 Ha yang melingkupi Desa Ibun dan Desa Neglasari Kecamatan Ibun serta Desa Nagrak, Dukuh, Cikawao, Sukarame, dan Mandalahaji Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.

Lahan tersebut dimanfaatkan melalui Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial (IPHPS) yang telah diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk KTH Mulya Tani pada 4 September 2017. IPHPS itu bernomor SK.4616/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2017 j.o SK.3868/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/7/2017. Pemanfaatan areal perhutanan sosial tersebut merupakan upaya masyarakat bersama lembaga pendamping untuk pengakuan dan perlindungan wilayah kelola rakyat, baik pada sisi tata kuasa, tata kelola, tata produksi, dan tata konsumsinya.

Baca Juga: Mochammad Lazuardi, Ciptakan Drench untuk Memudahkan Hewan Minum Obat

Pemilihan pendirian rumah produksi kopi di area perhutanan sosial, menurut Ketua KUPS Bukit Rakutak Sauyunan, Amir karena tanaman kopi merupakan komoditas yang telah lama dibudidayakan dan dikelola masyarakat di bentangan lahan Rakutak Kamojang, Kabupaten Bandung. Bahkan kopi terbukti menjadi salah satu pendukung ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi masyarakat di kawasan tersebut.

“Jadi peresmian rumah produksi kopi ini diharapkan juga dapat membantu masyarakat, khususnya anggota kelompok perhutanan sosial KTH Mulyatani untuk mendapat nilai dan manfaat lebih. Juga dapat meningkatkan kesejahteraan,” kata Amir.

Baca Juga: NTT Rawan Bencana, BMKG Siapkan Pelayanan Terpadu dan Radar Cuaca

Ketua Umum Badan Pengurus Nasional AP2SI, Roni Usman menambahkan peresmian rumah produksi kopi oleh masyarakat dan lembaga pendamping tersebut diharapkan semakin mensolidkan kerja untuk terwujudnya hutan lestari dan rakyat sejahtera.

Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Meiki W. Paendong pun mengingatkan agar rumah produksi kopi itu dapat memperkuat pengetahuan dan praktik ekonomi yang adil dan lestari. Sebab di tengah kondisi krisis ekologis yang terjadi saat ini harus mampu menjawab dengan solusi berupa praktik usaha ekonomi yang tidak ekstraktif.

Baca Juga: MOU KLHK dan Yayasan ARSARI Djojohadikusumo untuk Keanekaragaman Hayati

“Harapannya, kelompok ini dapat menjadi contoh. Bahkan champion bagi kelompok masyarakat lain,” harap Meiki.

Pendapatan Petani Naik Tiga Kali Lipat

Sementara pada 31 Januari 2023 lalu, Presiden Joko Widodo menerima sejumlah pelaku perhutanan sosial (PS) di Istana Merdeka, Jakarta. Mereka yang hadir antara lain berasal dari Gema Perhutanan Sosial, AP2SI, Perkumpulan Rejo Semut Ireng, Pojok Desa, dan Perkumpulan Arupa.

Para pelaku perhutanan sosial menyampaikan program perhutanan sosial telah memberi dampak signifikan bagi para petani. Perwakilan Gema Perhutanan Sosial, Prof. San Afri Awang menjelaskan, berdasarkan riset di beberapa daerah, petani yang mendapatkan program perhutanan sosial bertambah luasan lahan garapannya.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Asosiasi Pengelola Perhutanan Sosial IndonesiaIzin Pemanfaatan Hutan Perhutanan SosialKelompok Usaha Perhutanan Sosiallahan garapan petani desa hutanperhutanan sosialPresiden Joko Widodorumah produksi kopiSK Perhutanan SosialWalhi Jawa Barat

Editor

Next Post
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan memberikan keterangan pers dampak gempa magnitudo 7,7 di Kantor Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) pada Senin, 6 Februari 2023. Foto Kantor Kepresidenan Turki.

Gempa Turki, Presiden Erdogan Kerahkan Seluruh Kekuatan Evakuasi Korban

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media