Baca Juga: Siasat Petani Lestari Kulon Progo Beradaptasi dengan Perubahan Iklim (Bagian 2)
“Laut kita penuh dengan sampah dan makin tercemar, hutan juga dibabat,” sebut Heron.
Perubahan iklim yang sedang terjadi, menurut Elang Mahardika dari LPM Arena, mempengaruhi petani di Kulon Progo.
“Perubahan iklim sangat memengaruhi para petani di daerah Kulon Progo. Ilmu pranotomongso yang biasa menjadi pedoman petani dalam menentukan pilihan bertaninya juga semakin tidak relevan lagi,” katanya.
Moh. Ali Rohman dari Yayasan LKiS menjelaskan, diskusi yang diselenggarakan merupakan langkah dalam menarasikan krisis iklim ini ke ruang publik dan sekaligus menjadi sebuah edukasi yang massif.
Baca Juga: Gangguan Atmosfer di Selatan Indonesia Awal Februari 2025, Waspada Cuaca Ekstrem
Pemandu diskusi, Abd. Mughis (AJI Yogyakarta) menyebutkan, masalah krisis iklim kurang menjadi perhatian jurnalis. Salah satunya disebabkan algoritma media yang lebih menekankan views hingga viralitas. Keadaan tersebut diperparah dengan tuntutan kuantitas pemberitaan yang menyebabkan kualitas pemberitaannya kurang mendalam.
“Tak jarang jurnalis lebih menyukai menulis berita atau informasi yang tengah viral dan dianggap “menjanjikan” di meja redaksi,” ujarnya. [WLC01]
Discussion about this post