Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Perubahan Kebijakan Pasar Kayu Dunia, Pemerintah Terbitkan Kajian Implementasi FLEGT VPA di Berlin

Senin, 26 September 2022
A A
Perubahan Kebijakan Pasar Kayu Dunia, Pemerintah Terbitkan Kajian Implementasi FLEGT VPA di Berlin. Foto Wanaloka.com.

Perubahan Kebijakan Pasar Kayu Dunia, Pemerintah Terbitkan Kajian Implementasi FLEGT VPA di Berlin. Foto Wanaloka.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Perubahan kebijakan pasar kayu dunia yang mendukungan tindakan anti deforestasi dan legalitas hasil hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan kajian implementasi FLEGT VPA di Berlin, Jerman.

Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mendesak Pemerintah Indonesia segera membenahi tata kelola sawit dan kayu, ini sehubungan dengan Peraturan Uni Eropa tentang komoditas anti deforestasi.

Indonesia telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Sukarela (VPA) FLEGT dengan Uni Eropa sejak September 2013, dan menjadi negara pertama yang sepenuhnya menerapkan FLEGT VPA dengan menerbitkan lisensi FLEGT pertama di dunia pada November 2016. Sejak 2003, Pemerintah Indonesia beserta para pihak juga mengembangkan skema nasional penjaminan legalitas kayu yaitu SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu), sekaligus dalam rangka menjawab tuntutan pasar global.

Dalam konteks ini, Pemerintah Indonesia menginisiasi suatu kajian tentang implementasi FLEGT dan pergeseran kebijakan di pasar global sehubungan dengan perdagangan produk hasil hutan dan komoditas pertanian lainnya dikaitkan dengan aspek deforestasi dan kerusakan hutan.

Baca Juga: Peraturan Anti Deforestasi UE, Walhi Desak Pemerintah Segera Benahi Tata Kelola Sawit dan Kayu

Bertempat di Hotel Intercontinental Berlin, Jerman, Pemerintah Indonesia meluncurkan hasil kajian implementasi FLEGT dan implikasi dari perubahan kebijakan global terkait legalitas kayu, kelestarian hutan dan deforestasi di Eropa, Amerika dan China ini.

Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kementerian LHK Agus Justianto menjelaskan, kajian implementasi FLEGT merupakan tonggak penting untuk mengetahui kebijakan global terkait aspek legalitas produk dan kelestarian hutan dalam perdagangan hasil hutan. Kajian ini juga memberikan gambaran mengenai perkembangan di negara-negara produsen selain Indonesia dalam mengembangkan, menegosiasikan dan meimplementasi FLEGT VPA, khususnya dalam kebijakan negara pasar.

“Kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai keberterimaan, pengakuan, persepsi dan insentif pasar, khususnya pasar Eropa atas kayu berlisensi FLEGT,” ujar Agus.

Kajian tersebut merupakan tindak lanjut dari diskusi tingkat tinggi antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan para Duta Besar Republik Indonesia RI untuk Eropa. Kajian dilaksanakan oleh tim dari Universitas Freiburg Jerman dan Sebijak Institut Universitas Gajah Mada.

Baca Juga: Gerakan Konservasi Air Komunitas Resan Gunungkidul Dilirik Mahasiswa UGM

“Kajian diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana VPA FLEGT saat ini berfungsi, khususnya di Indonesia dan Eropa, apa saja langkah-langkah kebijakan sisi permintaan baru yang muncul di beberapa pasar utama, dan apa implikasinya bagi negara-negara produsen seperti Indonesia dari kebijakan dan kerangka hukum internasional yang baru dan berkembang ini,” kata Agus saat peluncuran hasil kajian implementasi FLEGT pada Jumat, 23 September 2022.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: deforestasihasil hutankajian implementasi FLEGT VPAKementerian LHKperaturan anti deforestasi Uni EropaUni EropaWalhi

Editor

Next Post
Penanganan banjir di Pakistan, Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Adam Mulawarman Tugio dan Kepala PusdalopsBNPB Bambang Surya Putra bertemu Kepala NDMA Pakistan Letnan Jenderal Akhtar Nawaz Satti. Foto Dok BNPB.

Penanganan Banjir di Pakistan, Indonesia Pasok Barang Bantuan yang Dibutuhkan

Discussion about this post

TERKINI

  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Dosen Departemen Geografi Lingkungan UGM, Dr. Emilya Nurjani. Foto kagama.co.Emilya Nurjani, Sampaikanlah Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dengan Bahasa Mudah Dipahami
    In Sosok
    Jumat, 24 Oktober 2025
  • Ilustrasi kearifan lokal masyarakat adat Kasepuhan Girijaya di Sukabumi, Jawa Barat. Foto Dok. IPB University.Belajar dari Kearifan Lokal Kasepuhan Girijaya dan Tahura Atasi Perubahan Iklim
    In Rehat
    Kamis, 23 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media