Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pulau Baru Pascagempa Maluku, Gunung Lumpur atau Pengangkatan Dasar Laut?

Kemunculan 'pulau baru' pascagempa Maluku ternyata fenomena biasa menurut sejumlah pakar. Yuk, simak analisis mereka!

Kamis, 12 Januari 2023
A A
Titik-titik gunung lumpur (segitiga merah) di sekitar Tanimbar. Foto Twitter @YonKerbauRawa

Titik-titik gunung lumpur (segitiga merah) di sekitar Tanimbar. Foto Twitter @YonKerbauRawa

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Masyarakat Desa Teinaman di Kepulauan Tanimbar, Maluku panik dan ketakutan. Sebab sebuah ‘pulau baru’ mendadak muncul dan menyembul ke permukaan laut yang berdekatan dengan kepulauan mereka. Pulau itu tampak tak lama berselang usai gempa bumi bermagnitudo 7,5 mengguncang Maluku pada Selasa, 10 Januari 2023 dini hari, pukul 00.47 WIB atau pukul 02.47 WIT. Bagi masyarakat, kemunculan pulau baru itu adalah keanehan.

“Sebenarnya peristiwa alam ini fenomena alam biasa yang dikenal dengan istilah mud volcano,” terang Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono melalui akun Facebook-nya, 11 Januari 2023.

Mud volcano atau gunung lumpur memang terkadang muncul ke permukaan laut beberapa saat setelah gempa kuat terjadi. Mengapa gunung lumpur itu muncul?

Baca Juga: Budi Setiadi, Lahirkan 17 Inovasi Melon untuk Kosmetik hingga Seukuran Apel

Daryono menjelaskan, secara fisis, tekanan di dalam lapisan kulit bumi terakumulasi ketika cairan dan gas bawah tanah tidak dapat keluar akibat terjebak dalam lapisan sedimen. Material lunak ini terperangkap. Kemudian dapat menjadi overpressure apabila ditekan oleh gaya tektonik. Bisa juga karena ada masukan guncangan gempa kuat yang merupakan input motion.

Kemudian gempa memberi tekanan pada lapisan plastis di bawahnya. Ketika tekanan di lapisan yang lebih dalam mengendur, kemudian menyebar ke luar. Akhirnya, gunung lumpur atau pulau baru itu terbentuk. Yakni ketika cairan dan gas dalam bumi menemukan jalan keluar ke permukaan melalui rekahan batuan yang terbentuk akibat guncangan gempa kuat.

Baca Juga: Gempa di Darat Waropen Papua Mag5,1

Material lunak itu kemudian bergerak ke atas rekahan secara perlahan sembari membawa material lumpur sehingga membentuk gunungan lumpur.

“Umumnya, pulau baru itu akan ‘hilang’ dengan sendirinya,” kata Daryono.

Fenomena kemunculan pulau baru pascagempa itu telah terjadi di beberapa tempat. Beberapa data yang dihimpun Daryono, sejumlah pulau baru itu muncul pasca gempa-gempa kuat terjadi. Meliputi:
1.Gempa Ormara, Makran, M8,1pada 28 November 1945
2.Gempa Nikkapu, Jepang M8,6 pada 4 Maret 1952
3.Gempa Gobi Altay, Mongolia M8,3 pada 4 Desember 1957
4.Gempa Kandewari, Pakistan M7,7 pada 26 Januari 2001
5.Gempa Andaman M9,2 pada 26 Desember 2004
6.Gempa Gwadar Pakistan M7,7 pada 24 Desember 2013

Baca Juga: Gunung Api Marapi dan Kerinci di Sumatera Barat Erupsi Hari Ini

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bledug kuwu di GroboganBMKGBRINGempa Kepulauan Tanimbargempa kuatGempa Malukugunung lumpurlumpur Lapindo Sidoarjomud volcanopengangkatan dasar lautpulau baru

Editor

Next Post
Peneliti Geoteknologi BRIN, Eko Yulianto di dekat dasar laut yang terangkat di Simeulue akibat gempa 2004. Foto Twitter @YonKerbauRawa

Eko Yulianto, Siklus Pembentukan Pulau-pulau di Indonesia Belum Berhenti hingga Kiamat

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media