Wanaloka.com – Indonesia termasuk kawasan rawan gempa bumi dan tsunami. Dalam upaya memitigasi potensi bencana alam itu, pemerintah terus mengembangkan inovasi teknologi sistem peringatan dini bencana, seperti sistem peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system (TEWS).
Dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan digelar di Provinsi Bali pada Mei 2022, Indonesia akan memperkenalkan berbagai inovasi teknologi dalam pengurangan risiko bencana, salah satunya TEWS.
Pemerintah Indonesia melalui Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkenalkan sistem peringatan dini yang melibatkan peran aktif masyarakat.
Baca Juga: Kepala BNPB Terima Utusan Khusus PBB Bahas Persiapan GPDRR 2022
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, saat ini Indonesia memiliki sembilan sistem peringatan dini tsunami atau tsunami early warning system (TEWS).
Ke sembilan sistem peringatan dini tsunami (TEWS) dioperasikan oleh pemerintah daerah setempat. Salah satunya di Provinsi Bali menjadi back-up system untuk Indonesia Tsunami Early Warning System (INA-TEWS).
“Sampai saat ini kita terus kembangkam teknologi untuk alat peringatan dini tsunami sehingga kita siap menghadapi berbagai ancaman bencana dengan zero victim,” kata Dwikorita Karnawati.
Baca Juga: Manusia Tinggal Punya Waktu 7 Tahun Lagi untuk Menjaga Bumi
Utusan Khusus PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana Mami Mizutori mengungkapkan, fasilitas sirine menjadi bagian dari sistem peringatan dini tsunami, seperti yang ada di kawasan Serangan, Denpasar, Provinsi Bali. Di kawasan tersebut juga terdapat fasilitas tempat evakuasi sementara (TES) dan rambu yang mengarahkan ke arah evakuasi.
Discussion about this post