Kamis, 4 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Pengusaha Sawit Gusur Lahan dan 10 Petani Pasaman Barat Ditangkap

Dalam pendataan itu ditemukan bahwa Hak Guna Usaha (HGU) PT. PHP I No, 54 bukan berada di Nagari Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo, tetapi di Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pesisir.

Jumat, 4 Oktober 2024
A A
Sebanyak 10 petani di Pasaman Barat, Sumatera Barat ditangkap dan lahan pertanian mereka digusur, 4 Oktober 2024. Foto tangkapan layar @pedulipessel/instagram.

Sebanyak 10 petani di Pasaman Barat, Sumatera Barat ditangkap dan lahan pertanian mereka digusur, 4 Oktober 2024. Foto tangkapan layar @pedulipessel/instagram.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Ratusan polisi dari Polres Pasaman Barat dan Polda Sumatera Barat mengawal pihak perusahaan kelapa sawit, PT. Permata Hijau Pasaman I (PHP I) – Wilmar Group yang melakukan penggusuran tanaman, pondok, serta posko milik petani anggota Serikat Petani Indonesia (SPI) Basis Nagari Kapa, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat, 4 Oktober 2024.

SPI menilai, pengawalan itu seharusnya tidak dilakukan mengingat di lokasi sedang proses penyelesaian konflik agraria oleh Kementerian Agraria dan Tara Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kabupaten Pasaman Barat yang diketuai Bupati Pasaman Barat dan beranggotakan SPI dan Polres Pasaman Barat.

SPI mengecam represifitas dan eksekusi sepihak yang dilakukan oleh PT. PHP I yang dikawal oleh aparat kepolisian.

Baca Juga:Keterlibatan Militer dalam PSN di Merauke Ancam Hak Hidup Orang Papua 

“Eksekusi ini tanpa dasar hukum dan pemberitahuan sebelumnya secara resmi. Ini menunjukan arogansi PT. PHP I dengan melibatkan aparat kepolisian dalam penggusuran tanaman, pondok, serta posko milik petani, dan tidak menghormati proses penyelesaian konflik agraria yang sedang berlangsung,” ucap Sekretaris Umum SPI, Agus Ruli Ardiansyah dalam siaran tertulis tertanggal 4 September 2024

Objek tanah berbeda

Sebelumnya, pada tanggal 27 Juni 2024 telah diselenggarapan Rapat GTRA Pasaman Barat yang membahas penyelesaian Konflik Agraria di LPRA SPI Nagari Kapa. Lalu pada tanggal 29 Juli 2024, Kementerian ATR/BPN memperkuat dengan menerangkan Konflik agraria SPI di Nagari Kapa dengan PT. PHP I sebagai Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA).

Kemudian pada tanggal 30 Juli 2024 dilakukan Pendataan Subjek Objek dan Tinjauan Lapang LPRA SPI di Nagari Kapa oleh BPN Pasaman Barat yang dihadiri Polres Pasaman Barat. Dalam pendataan itu ditemukan bahwa Hak Guna Usaha (HGU) PT. PHP I No, 54 bukan berada di Nagari Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo. Melainkan tertulis di Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pesisir.

Baca Juga: Tanaman Endemik Smilax nageliana untuk Pakan Ternak Bisa Terancam Punah

“Jadi ada perbedaan objek tanah antara tanah yang diklaim PT. PHP I dan tanah yang sudah menjadi kehidupan petani. Total areal konflik seluas 924 hektare dan yang ditanami petani sekitar 600 hektare,” jelas Agus.

Hingga detik ini, penggusuran masih terus berlangsung. Bahkan 10 orang petani yang meliputi 7 perempuan dan 3 laki-laki ditangkap apparat kepolisian. Selain itu, balai pertemuan dirobohkan dan tanaman petani dirusak dengan menggunakan eskavator.

Berdasarkan catatan kronologis SPI terkait penggusuran tersebut, dimulai pada hari Kamis 3 Oktober 2024, aparat kepolisian dari Polda Sumatera Barat dan Polres Pasaman Barat dengan jumlah sekitar 200 personil mendatangi Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA) SPI di Nagari Kapa.

Baca Juga: Kritik KPA atas Kinerja DPR 2019-2024, Konflik Agraria Terus Menumpuk

Jumat, 4 Oktober 2024 Pukul 08:00 WIB, petani tidak bisa ke ladang karena akses jalan ditutup pihak PT. PHP I dan kepolisian.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bibit sawitHGUKabupaten Pasaman Baratkonflik agrariaSPI Nagari Kapa

Editor

Next Post
Citra satelit salah satu kawasan bentang alam karst (KBAK). Foto Dok. BRIN.

Pemanfataan Kawasan Bentang Alam Karst antara Konservasi dan Eksploitasi

Discussion about this post

TERKINI

  • Kayu-kayu yang berserak usai banjir bandang di Sumatra Utara. Foto tangkapan layar kompas.com/youtube.Berulang Kali Tapanuli Selatan Dihantam Banjir Bandang Gelondongan Kayu dari Hulu
    In Lingkungan
    Rabu, 3 Desember 2025
  • Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (tengah) saat menyampaikan perkembangan bencana Sumatra di Tapanuli Utara, 29 November 2025. Foto BNPB.Anggota DPR Kritik Pernyataan Pejabat Publik Soal Banjir Sumatra Minim Empati
    In News
    Rabu, 3 Desember 2025
  • Peneliti Hidrologi Hutan dan Konservasi DAS UGM, Hatma Suryatmojo. Foto Dok. UGM.Hatma Suryatmojo, Banjir Bandang Sumatra Akibat Akumulasi Dosa Ekologis di Hulu DAS
    In Sosok
    Selasa, 2 Desember 2025
  • Tangkapan video pendek tentang banjir bandang di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Foto @masinton/instagram.Kerugian Bencana Ekologis Sumatra Rp68,67 Triliun, Tak Sebanding Sumbangan dari Tambang dan Sawit
    In Lingkungan
    Selasa, 2 Desember 2025
  • Bantuan logistik untuk wilayah terdampak bencana Sumatra, Provinsi Aceh, Provinsi Sumatra Utara, dan Provinsi Sumatra Barat. Foto BNPB.Update Bencana Sumatra, Korban Tewas 442 Orang Terbanyak di Sumut
    In Bencana
    Senin, 1 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media