Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Perlu Dana Bagi Hasil APBN untuk Kawasan Konservasi dalam RUU KSDAHE

Minggu, 14 Mei 2023
A A
Sungai Cipunagara yang bermuara di Gunung Bukit Tunggul hingga Laut Jawa. Foto Facebook Sungai Cipunagara.

Sungai Cipunagara yang bermuara di Gunung Bukit Tunggul hingga Laut Jawa. Foto Facebook Sungai Cipunagara.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Rancangan Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (KSDAHE) yang merupakan revisi UU Nomor 5 Tahun 1990 semestinya memuat klausul, bahwa daerah yang menghasilkan oksigen mendapatkan Dana Bagi Hasil (DBH) yang bersumber dari APBN. Apabila klausul tersebut ditiadakan akan dikhawatirkan tidak ada yang bersedia menjadi kepala daerah di wilayah yang memiliki banyak hutan atau perkebunan.

“Lebih banyak yang ingin jadi kepala daerah di wilayah industri,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi saat memimpin Tim Kunker Reses Komisi IV DPR ke Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 11 Mei 2023.

Keberadaan dana bagi hasil pajak ke daerah-daerah tersebut, menurut Dedi, akan membuat pemimpin daerah tersebut bahagia merawat dan menjaga konservasi lingkungan.

Baca Juga: Pertama Kali Mendaki Rinjani Pascalebaran dari Sembalun Kembali ke Sembalun

“Ini hal yang harus dilakukan agar kita memiliki tujuan yang sama dalam merawat lingkungan ke depan untuk anak dan cucu kita,” imbuh Dedi.

Sementara kondisi hari ini, Dedi menjelaskan, aliran air yang berada di dataran tinggi akan kencang turun ke bawah, karena sudah tidak ada lagi penghalang berupa pepohonan. Air pun mulai menggerus daerah Sagalaherang sampai Purwakarta.

“Luapan air Sungai Cipunagara juga sangat tinggi karena penambangan liar sudah sangat luar biasa,” kata Dedi.

Baca Juga: Gempa Susulan di Selat Sunda Banten Kembali Terjadi

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: dana bagi hasilKabupaten SubangRUU KSDAHESungai Cipunagara

Editor

Next Post
Tim pemasangan GPS Collar pada gajah sumatera liar di habitatnya, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Foto ppid.m

GPS Collar Mitigasi Konflik Gajah Sumatera Liar di Sumatera Selatan

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media